Pemerintah Mulai Bangun Hunian Sementara di Aceh, BNPB: Kabupaten Pidie sudah Mulai
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pembangunan hunian sementara bagi korban banjir di Provinsi Aceh telah dimulai. Rencananya hunian sementara itu akan dibangun di 27 titik.
Selain Aceh, hunian sementara juga sudah mulai dibangun di Sumatera Barat 1.068 unit dan 5.722 unit di Sumatra Utara. Sejumlah daerah di Sumatra Barat, seperti Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Padang Pariaman, bahkan telah memasuki tahap peletakan batu pertama.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) BNPB, Abdul Muhari, saat memberikan keterangan di Pusat Informasi dan Media Center Penanggulangan Bencana Komdigi di Banda Aceh, Rabu (17/12/2025), mengatakan bahwa pembangunan huntara dimulai di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.
Baca Juga: Kota Bandung 'Diserbu' 447 BPBD Demi Rakornas PB 2024
"Pembangunan hunian sementara di Kabupaten Pidie, sudah dimulai. Hunian sementara itu untuk 12 keluarga terdampak banjir di daerah tersebut," kata Abdul Muhari.
Selain Kabupaten Pidie, pembangunan hunian sementara juga diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues. Namun, kedua daerah tersebut masih dalam tahap pengkajian lokasi dan status kepemilikan lahan.
"Kalau lahan bukan milik pemerintah daerah, statusnya juga harus jelas, apakah dihibahkan atau pinjam pakai. Tujuannya untuk mencegah sengketa lahan di kemudian hari," ujar Abdul Muhari.
Baca Juga: Update Longsor Gunung Kuda Cirebon, Total Korban Tewas 17 Orang, 8 Masih Dicari
Ia menjelaskan, hunian sementara diperuntukkan bagi warga terdampak banjir yang rumahnya hilang atau rusak berat dan tidak memungkinkan untuk kembali ditempati. "Hunian sementara hingga ada hunian tetap dibangun. Hunian sementara untuk memindahkan korban banjir di pengungsian agar mendapat tempat tinggal lebih layak hingga ada hunian tetap," katanya.
Korban Jiwa dan Pengungsi
Sementara itu terkait dampak bencana, BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Sumatra hingga Rabu (17/12/2025) mencapai 1.059 jiwa.
Rinciannya, 451 jiwa di Aceh, 364 jiwa di Sumatra Utara, dan 244 jiwa di Sumatra Barat. "Untuk hari ini, ada penambahan korban meninggal dunia sebanyak enam orang, dua di Aceh dan empat di Sumatera Utara. Jadi total korban meninggal dunia sebanyak 1.059 jiwa," ujar Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari.
Sementara itu, jumlah pengungsi secara keseluruhan tercatat 588.226 jiwa, turun 17.814 jiwa dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 606.040 jiwa.
"Kami juga terus berupaya mempercepat pendirian titik pengungsian terpadu sebelum pembangunan hunian sementara. Pengungsian terpadu ini untuk memudahkan penyaluran distribusi logistik, baik pangan maupun nonpangan," katanya.
BNPB juga mencatat masih terdapat 12 daerah di Aceh, delapan daerah di Sumatra Utara, dan lima daerah di Sumatra Barat yang berstatus Tanggap Darurat.