Tak Raih Puskas Award 2025, Rizky Ridho: Rezekine Cak Montiel
Santiago Montiel (Independiente) unggul dengan 21 poin (13 panelis + 8 fans) berkat gol salto spektakulernya yang dinilai lebih menakjubkan secara teknik dan kelincahan.
Declan Rice (Arsenal) dan Lamine Yamal (Barcelona) masing-masing raih 17 poin, menggeser Rizky Ridho dari posisi teratas meski golnya sempat viral dan mendapat dukungan kuat dari fans Indonesia.
Meski kalah, nominasi Rizky Ridho jadi kebanggaan sepak bola Indonesia sebagai salah satu dari 11 kandidat elite dunia, bersaing dengan bintang seperti Rice dan Yamal.
Prestasi ini menunjukkan kualitas Liga 1 yang mulai diakui FIFA secara global. Penghargaan ini terus jadi sorotan global untuk gol-gol spektakuler sepanjang tahun.
Puskás Award merupakan penghargaan tahunan dari FIFA untuk gol paling indah dan estetis yang tercipta sepanjang satu tahun kalender.
Penghargaan ini didirikan pada 20 Oktober 2009 atas inisiatif Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, untuk menghormati Ferenc Puskás, legenda Hungaria dan Real Madrid yang dikenal sebagai salah satu pencetak gol terproduktif abad ke-20.
Cristiano Ronaldo menjadi pemenang pertama berkat tendangan bebasnya melawan Porto di Liga Champions 2009.
Gol dinilai berdasarkan keindahan, kreativitas, dan estetika tinggi tanpa memandang liga, negara, atau jenis kelamin pemain (meski sejak 2024 fokus pada pria, dengan Marta Award untuk wanita).
Proses melibatkan voting fans untuk pilih tiga finalis, lalu panel ahli FIFA menentukan juara; gol tak boleh hasil keberuntungan, pelanggaran, atau defleksi.