Tak Terpengaruh Isu Cerai, Promosi Film 'Nia' Justru Jadi Ladang Amal, Ini Faktanya
Di tengah sorotan publik soal isu perceraian yang menimpa Ruben Onsu, sutradara Aditya Gumay angkat bicara mengenai nasib film terbaru mereka bertajuk “Nia”.
Saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta, Aditya memastikan bahwa persoalan rumah tangga sahabatnya tersebut tidak akan mengganggu kampanye maupun promosi film.
Aditya menegaskan bahwa ranah profesional dan masalah pribadi adalah dua hal berbeda yang tak bisa dicampuradukkan. Ia percaya Ruben tetap mampu menjaga profesionalismenya.
Baca Juga: Aditya Gumay Ungkap Ruben Onsu Sering Curhat Soal Kondisi Keluarganya
“Itu dua hal yang beda. Film dan hidup nyatanya seorang Ruben Onsu pastinya dua hal yang beda,” tegas Aditya kepada awak media.
Misi Sosial di Balik Penayangan Film
Lebih jauh, Aditya mengungkapkan bahwa strategi promosi film “Nia” tidak hanya mengejar keuntungan komersial. Mereka justru fokus menggandeng berbagai komunitas untuk menonton film yang disebut memiliki misi kemanusiaan besar.
Menurutnya, sebagian pendapatan dari penjualan tiket akan dialokasikan untuk program sosial.
“Sebagian dari hasil tiketnya untuk membangun rumah tahfiz Al-Quran, pesantren lansia, dan museum peradaban Islam,” ujar Aditya penuh semangat.
Ia berharap pendekatan ini mampu mengajak masyarakat tidak hanya mencari hiburan, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial melalui film.
Curhat Ruben Onsu dan Pesan Kesabaran
Aditya Gumay ditemui dia Epicentrum, Jakarta Selatan pada Senin (24/11/2025) [FTNews/Raka]
Meski memisahkan urusan kerja dan pribadi, Aditya tak menampik bahwa Ruben tetap manusia biasa yang sedang menghadapi badai rumah tangga. Sebagai sahabat, ia melihat perjalanan spiritual Ruben yang disebut mengalami perubahan besar.
“Ruben sekarang sudah menjadi seorang mualaf ya. Harus betul-betul bersabar, berpasrah diri,” tuturnya.
Aditya juga mengaku sering mendapat curahan hati dari Ruben mengenai beban yang dipikul, mulai pekerjaan hingga keluarga. Saat ditanya apakah termasuk urusan anak-anak, ia membenarkan hal tersebut.
“Ya, masalah anak-anaknya juga diceritain.”
Menurut Aditya, masalah yang sering muncul lebih banyak berkaitan dengan kesalahpahaman komunikasi di antara Ruben dan anak-anaknya.
“Apa yang diucapkan Ruben mendapat respons yang berbeda,” jelasnya.
Menjaga Batasan dan Harapan untuk Ruben
Aditya Gumay Ditemui di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Senin, (24/11/2025) [FTNews/Raka]
Meskipun menjadi tempat curhat, Aditya memilih tidak ikut campur terlalu dalam terkait detail konflik keluarga Ruben. Ia menyadari posisinya sebagai sahabat dan tidak ingin memperkeruh keadaan.
“Kehadiran orang ketiga belum tentu bisa menjadi penengah, tapi malah jadi memperkeruh,” ujarnya.
Di akhir pembicaraan, Aditya menyampaikan harapan besar bahwa film “Nia” dapat menjadi momentum kebangkitan bagi Ruben Onsu di tengah masa sulit yang ia hadapi.
“Harapannya ini bisa menjadi bisnis yang membuat Ko Ruben kembali ke masa jayanya,” pungkas Aditya optimis.