Tayang 15 Agustus 2025 di Prime Video, Film Pengepungan di Bukit Duri Bercerita Tentang Apa?
Industri film Indonesia kembali menghadirkan karya besar melalui film terbaru berjudul “Pengepungan di Bukit Duri”.
Film bergenre laga-thriller ini disutradarai oleh Joko Anwar serta diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan Amazon MGM Studios.
Mulai 15 Agustus 2025, film ini tayang eksklusif di Prime Video dan langsung menarik perhatian publik berkat cerita yang menegangkan sekaligus sarat isu sosial.
Baca Juga: Sinopsis Pengepungan di Bukit Duri, Film Baru Joko Anwar yang Diproduksi PH James Bond
Latar Cerita: Jakarta di Tengah Luka Lama
Film Pengepungan di Bukit Duri. [Instagram]Film ini mengambil latar tahun 2027 di sebuah Jakarta yang dilanda luka mendalam akibat konflik sosial yang tak kunjung reda.
Kota digambarkan porak-poranda, dihantui trauma sejarah, dan penuh ketegangan antar kelompok masyarakat.
Baca Juga: Nonton Film Pangku Full Movie di Bioskop November 2025, Dibintangi Claresta Taufan
Kisah berpusat pada sosok Edwin (diperankan oleh Morgan Oey), seorang guru pengganti yang memiliki misi pribadi—mencari keponakannya yang hilang setelah tragedi kerusuhan berdarah.
Edwin kemudian ditempatkan di SMA Duri, sekolah yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya anak-anak bermasalah dengan atmosfer penuh konflik.
Sekolah yang Terkepung dan Pertarungan Bertahan Hidup
Film Pengepungan di Bukit Duri. [Instagram]Situasi semakin menegangkan ketika kerusuhan besar kembali meletus di Jakarta dan sekolah tersebut ikut terkepung.
Edwin bersama para murid yang sebelumnya bermusuhan dipaksa bekerja sama demi bertahan hidup.
Konflik antar siswa yang dipicu trauma kekerasan etnis digambarkan secara realistis.
Ketegangan tersebut memperlihatkan betapa diskriminasi, dendam lama, dan kebencian sosial dapat menghancurkan tatanan masyarakat.
“Pengepungan di Bukit Duri” tidak hanya menampilkan adegan aksi menegangkan, tetapi juga menyelipkan pesan mendalam.
Film ini membahas isu diskriminasi rasial, ketidakadilan dalam sistem pendidikan, hingga warisan kekerasan yang terus menghantui generasi muda.
Melalui perjuangan Edwin, penonton diajak merenungkan pentingnya rekonsiliasi dan perdamaian sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik.
Sukses Besar di Layar Lebar dan Prime Video
Film ini lebih dulu meraih sukses di bioskop dengan jumlah penonton mencapai 1,8 juta orang sebelum akhirnya dirilis di Prime Video.
Popularitasnya membuat film ini menjadi salah satu karya perfilman Indonesia yang paling banyak diperbincangkan sepanjang tahun 2025.
Dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, dan Hana Malasan, film ini menuai pujian berkat cerita yang kuat, penyutradaraan khas Joko Anwar, serta akting para pemain yang mumpuni.