Lifestyle

Tayang 9 Oktober, Film 'Jembatan Shiratal Mustaqim' Angkat Siksa Koruptor di Akhirat

02 Oktober 2025 | 06:06 WIB
Tayang 9 Oktober, Film 'Jembatan Shiratal Mustaqim' Angkat Siksa Koruptor di Akhirat
Konferensi pers film Jembatan Shiratal Mustaqim. [FTNews.co.id/Selvianus Kopong Basar]

Rumah produksi Dee Company merilis film terbarunya berjudul "Jembatan Shiratal Mustaqim". Film ini disutradarai Bounty Umbara.

rb-1

Film Jembatan Shiratal Mustaqim menyoroti nasib para koruptor di akhirat dengan mengangkat tema tentang korupsi.

Baca Juga: Tampil Tanpa Make Up dan Kucel di Film Sukma, Luna Maya: Senang Banget!

rb-3

Film ini juga mengangkat kisah tentang siksa di akhirat dihubungkan dengan kehidupan keluarga para pelaku korupsi, menghadirkan refleksi moral yang kuat bagi penonton.

Dheeraj Kalwani selaku produser mengatakan bahwa ide pembuatan film lahir dari keresahan atas kasus korupsi yang seringkali terjadi akhir-akhir ini di Tanah Air.

"Setiap hari kita mendengar berita tentang koruptor tertangkap. Lalu bagaimana nasib mereka di akhirat? Dari pertanyaan itu, film ini lahir," kata Dheeraj Kalwani dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Sinopsis I Know What You Did Last Summer, Sekuel Fantastis Film Asli 1997

Bounty Umbara sebagai sutradara menjelaskan tantangan terbesar, yakni menghadirkan nuansa horor tanpa eksploitasi makhluk gaib.

"Film ini berbicara tentang konsekuensi moral. Korupsi bukan hanya soal kejahatan duniawi, tapi juga meninggalkan jejak spiritual bagi keluarga dan bangsa," jelasnya.

Kekuasaan Berbahaya Jika Disalahgunakan

Aktor Agus Kuncoro turut ambil bagian dalam film Jembatan Shiratal Mustaqim. [FTNews.co.id/Selvianus Kopong Basar]Aktor Agus Kuncoro turut ambil bagian dalam film Jembatan Shiratal Mustaqim. [FTNews.co.id/Selvianus Kopong Basar]Sementara Imelda Therinne yang berperan sebagai Ibunda Arya mengaku sempat melakukan refleksi diri.

1 2 Tampilkan Semua
Tag Film Horor Film Bioskop Indonesia Film Jembatan Shiratal Mustaqim

Terkait

Terkini