Terjebak Perang Iran vs Israel, Pemain Inter Milan Absen di Piala Dunia Antarklub

Inter Milan terdampak perang Iran vs Israel yang pecah pekan ini. Penyerang mereka, Mehdi Taremi dipastikan absen membela Nerazzurri di laga perdana Piala Dunia Antarklub 2025 karena perang negaranya dan Israel.
Taremi terjebak di Teheran setelah Israel menyerang Iran pada Jumat pagi dan kedua negara saling mengirimkan serangan.
Dikutip dari laporan The Guardian, Minggu (15/6/2025), Taremi tak bisa menyusul rekan-rekan setimnya ke Amerika Serikat karena eskalasi ketegangan antara kedua negara.
Baca Juga: Inter Milan Eliminasi Bayern Munich dari Liga Champions, Bakal Hadapi Barcelona di Semifinal
Terhalang Perang dan Penerbangan Ditunda
Ilustrasi Iran vs Israel. (Ist)
Perang Iran vs Israel mengganggu aktivitas penerbangan di Timur Tengah, termasuk penutupan bandara. Hal ini tentu saja membuat Taremi tak bisa terbang ke Amerika menyusul rekan-rekannya.
Baca Juga: Inter Milan Juara Coppa Italia usai Bungkam Fiorentina
Pemain berusia 32 tahun itu sebelumnya belum bergabung dengan skuad Inter karena memperkuat timnas Iran dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dalam laga terakhir, Taremi mencetak satu gol saat Iran menang 3-0 atas Korea Utara di Teheran, Selasa (10/6/2025).
Sementara itu, skuad Inter Milan telah berangkat ke Amerika Serikat sehari setelah pertandingan tersebut. Mereka tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di bawah arahan pelatih Christian Chivu.
Tak hanya absen memperkuat Inter Milan saat menghadapi Monterrey di Rose Bowl, Pasadena pada Rabu (18/6.2025), Taremi diperkirakan bakal absen pada seluruh pertandingan Inter di Piala Dunia Antarklub 2025.
Perang Makin Panas
Ilustrasi perang Iran vs Israel. (Meta AI)
Konflik militer antara Iran dan Israel pecah setelah serangan mendadak Israel ke Teheran hingga menewaskan orang-orang penting Iran.
Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin mengklaim serangan negaranya merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal Iran sebelumnya yang membombardir wilayah Israel.
Israel mengklaim bahwa serangan balasan ini ditujukan untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara serta basis peluncuran rudal Iran.
Ketegangan ini telah berlangsung selama dua hari berturut-turut. Pada Sabtu dini hari, Angkatan Udara Israel melanjutkan rentetan serangan yang menyasar peluncur rudal dan sistem pertahanan udara Iran, dengan tujuan untuk mereduksi kemampuan ofensif Teheran.