Terungkap Alasan Tyler Robinson Tembak Charlie Kirk lewat Chat ke Teman Sekamarnya

Tyler James Robinson menghadiri sidang pengadilan secara virtual dari Penjara Kabupaten Utah pada 16 September 2025 di Spanish Fork, Utah. Tyler Robinson menjadi tersangka penembakan Charlie Kirk, CEO dan salah satu pendiri Turning Point USA.

Charie Kirk yang juga merupakan loyalis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu ditembak saat sedang berbicara pada acara “American Comeback Tour”-nya di kampus Universitas Utah Valley.

Peristiwa Setelah Penembakan

Baca Juga: FBI Rilis Video Pelaku Penembakan Charlie Kirk Melompat dan Melarikan Diri dari Atas Gedung

Charlie Kirk. (twitter kirk)Dikutip LA Times, dalam dakwaan terhadap Tyler Robinson, 22 tahun, pihak berwenang mengungkapkan rincian baru tentang jam-jam setelah penembakan dan bagaimana hal itu mengarah pada penangkapan. Robinson didakwa dengan tujuh tuduhan, termasuk satu tuduhan pembunuhan berat dan dua tuduhan menghalangi proses hukum karena diduga menyembunyikan senapan yang digunakan dalam pembunuhan serta membuang pakaiannya, demikian kata Jaksa Kabupaten Utah Jeffrey Gray.

Tyler juga menghadapi dua tuduhan pengaruh terhadap saksi karena diduga menyuruh teman sekamarnya untuk menghapus pesan teks yang memberatkan dan meminta mereka untuk tidak berbicara dengan penyidik jika ditanya pihak berwenang.

Kirk, 31 tahun, adalah sosok berpengaruh dalam lingkaran konservatif dan sayap kanan, mendapat pujian atas pandangannya mengenai topik-topik kontroversial, termasuk aborsi, imigrasi, dan identitas gender. Ia merupakan salah satu penentang LGBT.

Baca Juga: Biodata dan Agama Tyler Robinson, Pelaku Penembakan Loyalis Trump Charlie Kirk

Kematian Kirk akibat satu tembakan saat berbicara di Universitas Utah Valley pekan lalu mengejutkan publik dan memicu perdebatan sengit mengenai motivasi tersangka pelaku.

Chat Tyler Robinson

Pelaku penembakan Charlie Kirk, Tyler Robinson melarikan diri sesaat setelah kejadian. (x)Gray juga memberikan rincian tentang pesan teks atau chat antara Robinson dan teman sekamarnya, seorang yang sedang menjalani proses transisi menjadi perempuan dan memiliki hubungan asmara dengan Robinson. Robinson kepada orang tersebut mengakui pembunuhan tersebut.

Menurut chat yang dijelaskan dalam dokumen dakwaan, teman sekamar Robinson tampaknya tidak mengetahui bahwa Robinson telah mengambil senapan dan telah merencanakan penembakan selama sekitar seminggu.

Setelah penembakan, pihak berwenang mengatakan Robinson diduga mengirim pesan teks kepada teman sekamarnya, dengan mengatakan: “Lihatlah di bawah keyboard-ku.” Teman sekamar menemukan pesan yang berbunyi: “Aku punya kesempatan untuk menyingkirkan Charlie Kirk dan aku akan melakukannya.”

“Apa??????????????” teman sekamar membalas pesan Robinson. “Kamu bercanda, kan????”

Robinson tampaknya mengakui pembunuhan itu melalui pesan teks, dan menjelaskan rincian penembakan saat ia diduga mencoba menghindari pihak berwenang.

“Kamu bukan yang melakukannya, kan?” tulis teman sekamar kepada Robinson setelah penembakan, menurut Gray.

“Aku, maafkan aku,” jawab Robinson, menurut dokumen pengadilan.

Robinson diduga mengirim pesan teks kepada temannya, menjelaskan keputusannya membunuh Kirk.

“Kenapa?” tanyanya, yang tidak disebutkan identitasnya kepada Robinson.

“Kenapa aku melakukannya?” jawab Robinson.

“Ya,” balas teman sekamar.

“Aku sudah cukup dengan kebenciannya,” jawab Robinson. “Beberapa kebencian tidak bisa ditolelir lagi.”