Ekonomi Bisnis

Toyota dan Pertamina Siap Bangun Ekosistem Bioetanol Rp2,5 Triliun di Indonesia!

11 November 2025 | 13:52 WIB
Toyota dan Pertamina Siap Bangun Ekosistem Bioetanol Rp2,5 Triliun di Indonesia!
Toyota dan Pertamina Siap Bangun Ekosistem Bioetanol Rp2,5 Triliun di Indonesia. [Instagram]

Toyota Motor Corporation resmi menyatakan komitmennya untuk berinvestasi dalam pengembangan ekosistem bioetanol di Indonesia.

rb-1

Melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Toyota akan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bersama PT Pertamina, sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor energi hijau nasional.

Rencana besar ini diungkap oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, usai melakukan kunjungan kerja ke Jepang.

Baca Juga: Senin, 29 September: Ini Daftar Harga Terkini BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP

rb-3

Dalam lawatannya, Todotua bertemu Masahiko Maeda, CEO Asia Region Toyota Motor Corporation, serta mengunjungi fasilitas riset RABIT (Research Association of Biomass Innovation for Next Generation Automobile Fuels) di Fukushima.

Komitmen Toyota Dukung Transisi Energi Hijau

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu. [Instagram]Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu. [Instagram]Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana investasi Toyota untuk mendukung program Pemerintah Indonesia di bidang ketahanan energi (energy security) dan transisi energi hijau.

Baca Juga: Harga BBM Semua SPBU Hari Ini 12 November 2025 di Tengah Kelangkaan

Todotua mengapresiasi komitmen Toyota yang sejalan dengan kebijakan mandatory bioetanol 10% (E10) yang akan diterapkan mulai tahun 2027.

Ia menilai, kerja sama ini berpotensi menjadikan Indonesia sebagai basis produksi bioetanol terbesar di kawasan Asia, seiring besarnya potensi agrikultur dan sumber biomassa lokal yang melimpah.

Toyota melalui kolaborasi riset dengan RABIT di Jepang kini mengembangkan bioetanol generasi kedua, yang bersumber dari biomassa non-pangan seperti limbah pertanian dan tanaman sorgum.

Teknologi ini dinilai cocok untuk kondisi agroklimat Indonesia yang mendukung pertanian berkelanjutan.

"Teknologi pabrik bioetanol generasi kedua ini bisa memanfaatkan berbagai jenis limbah pertanian seperti tebu, padi, singkong, kelapa sawit, dan aren,” ujar Todotua, Senin (10/11/2025) kemarin.

Lampung Jadi Lokasi Pionir Proyek Bioetanol

Mobil Toyota. [Instagram]Mobil Toyota. [Instagram]Berdasarkan Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi, wilayah Lampung akan menjadi sentra pengembangan industri bioetanol nasional.

Proyek pionir ini akan digarap bersama Pertamina NRE (New Renewable Energy) dengan menggandeng koperasi dan petani lokal sebagai penyedia bahan baku.

Todotua menjelaskan, proyek ini tak hanya memperkuat rantai pasok energi bersih, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani daerah.

Selain itu, fasilitas produksi bioetanol akan diintegrasikan dengan plant geothermal dan hidrogen milik Pertamina, menjadikannya salah satu proyek energi terbarukan paling komprehensif di Indonesia.

Toyota dan Pertamina menargetkan pembentukan perusahaan patungan ini pada awal 2026.

Proyek tersebut akan memiliki kapasitas produksi 60.000 kiloliter bioetanol per tahun, dengan total investasi sekitar Rp2,5 triliun.

"Investasi ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara lain,” lanjut Todotua.

Dengan kebutuhan bahan bakar nasional yang mencapai lebih dari 40 juta kiloliter per tahun, penerapan program E10 membuat Indonesia memerlukan sekitar 4 juta kiloliter bioetanol pada 2027.

Oleh karena itu, pembangunan pabrik pendukung perlu dimulai sejak dini.

Kolaborasi Toyota-Pertamina, Tonggak Baru Energi Bersih

Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam pengembangan biofuel generasi berikutnya. Indonesia memiliki keunggulan sumber daya alam dan lahan pertanian yang luas, sementara Jepang unggul dalam teknologi.

Kombinasi keduanya diyakini akan memperkuat ketahanan energi nasional dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau berkelanjutan.

Tag Pertamina Toyota Investasi Hijau Bioetanol Energi Hijau E10 Indonesia