Tragis, Mahasiswi Unima Ditemukan Tewas di Kos Tomohon, Ada Surat Dugaan Pelecehan
Suasana duka menyelimuti lingkungan akademik Sulawesi Utara setelah Evia Maria Mangolo (21), mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Manado (Unima), ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Selasa (30/12/2025).
Kematian mahasiswi asal Siau ini memicu perhatian luas publik setelah ditemukan sebuah surat yang berisi dugaan pelecehan seksual.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 08.00 WITA dalam kondisi tergantung menggunakan sehelai kain di depan pintu masuk lantai dua rumah indekos.
Kepolisian Resor Tomohon yang menerima laporan segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara guna mengumpulkan petunjuk awal.
Berdasarkan pemeriksaan medis awal di RS Anugerah Tomohon, pihak kepolisian menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik luar pada tubuh korban.
Tim identifikasi menyimpulkan bahwa ciri-ciri kematian mengarah pada dugaan bunuh diri. Meski demikian, keluarga korban meminta dilakukan otopsi menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti kematian.
Wasiat Terakhir dan Dugaan Pelecehan
Di tengah proses penyelidikan, polisi menemukan sebuah surat bertanggal 16 Desember 2025 di kamar korban. Surat yang diduga ditulis tangan oleh Evia tersebut berisi curahan perasaan serta pengaduan mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dosen di lingkungan kampusnya.
Hingga kini, kepolisian menegaskan belum menerima laporan resmi terkait dugaan pelecehan tersebut sebelum peristiwa kematian korban. Namun, keberadaan surat itu memicu berbagai spekulasi di media sosial mengenai tekanan psikologis dan kondisi mental yang dialami korban sebelum meninggal dunia.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Penyelidikan masih berjalan sambil menunggu hasil otopsi serta pendalaman terhadap isi surat yang ditemukan.
Kematian Evia Maria Mangolo Di Tomohon Polisi Selidiki Surat Dugaan Pelecehan
Kematian Mahasiswi dan Sorotan Perlindungan Kampus
Kasus meninggalnya Evia Maria Mangolo memicu reaksi dari berbagai organisasi masyarakat dan aktivis perempuan. Peristiwa ini kembali menyoroti isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi serta lemahnya rasa aman bagi mahasiswa untuk melapor.
Para aktivis menekankan pentingnya implementasi nyata regulasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus. Mereka menilai, kampus harus menjadi ruang aman bagi mahasiswa, baik secara fisik maupun mental.
Kepolisian memastikan akan menelusuri setiap petunjuk yang ada, termasuk mendalami kemungkinan keterkaitan antara dugaan tekanan sosial yang dialami korban dengan peristiwa kematiannya.
Sementara itu, proses hukum dan pemeriksaan lanjutan masih berlangsung, menyisakan duka mendalam dan pertanyaan besar di tengah masyarakat.