Update Banjir Sumatera: Korban Tewas Meningkat Jadi 867 Jiwa, Evakuasi Masih Berlangsung

Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali bertambah.

Hingga Jumat (5/12/2025) sore, total korban meninggal dunia tercatat mencapai 867 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan terbaru itu dalam konferensi pers di Media Center Provinsi Aceh, Kantor Gubernur.

Baca Juga: Banjir Longsor Sumbar 67 Jiwa Tewas, Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi

Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 31 jenazah tambahan berhasil ditemukan sepanjang proses pencarian hari ini.

Banjir melanda Aceh. [Istimewa]“Sehingga total korban meninggal bencana di tiga provinsi (Aceh, Sumut, dan Sumbar) menjadi 867 jiwa,” ujarnya.

Ia menjelaskan rincian Korban per Provinsi yaknu Aceh: 345 korban meninggal, Sumatera Utara: 312 korban meninggal dan Sumatera Barat: sisanya dari total akumulasi tiga provinsi

Baca Juga: Benarkah Verrel Rompi Anti Peluru? Ini Spesifikasi dan Fungsinya

Muhari menjelaskan bahwa tim SAR gabungan masih bekerja tanpa henti untuk melakukan pencarian, terutama di sejumlah wilayah yang aksesnya terputus dan masih dipenuhi lumpur tebal.

Evakuasi Masih Terkendala Akses

Upaya pencarian korban disebut tidak berjalan mulus. Banyak lokasi yang berada jauh di pedalaman, dengan jembatan putus, akses jalan tergerus arus banjir, dan cuaca yang masih tidak menentu. Kondisi ini membuat waktu tempuh ke lokasi bencana menjadi lebih lama.

Meski demikian, tim BNPB, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan pemerintah daerah terus mengintensifkan pencarian menggunakan perahu karet, helikopter, hingga alat berat di titik-titik yang memungkinkan.

Selain pencarian korban, pemerintah kini juga memperkuat penanganan pengungsi yang jumlahnya terus bertambah. Ketersediaan logistik, akses kesehatan, dan layanan psikososial menjadi perhatian utama mengingat banyak penyintas yang kehilangan keluarga serta tempat tinggal.

BNPB mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan longsor, mengingat intensitas hujan masih tinggi.