Viral Agam Rinjani, Guide Lokal yang Dipuji Netizen Brazil dalam Evakuasi Jualiana Marins

Publik terutama dunia pendakian heboh dengan kecelakaan yang dialami oleh warga negara Brazil Jualiani Marins di Gunung Rinjani. Juliana berhasil dievakuasi dari lereng ekstrem Gunung Rinjani namun nyawanya tak tertolong.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam evakuasi sulit Juliana Marisn yaitu guide lokal Abdul Haris Agam atau lebih di kenal para pendaki sebagai Agam Rinjani. Ia menjadi salah satu yang berjasa dalam pengangkatan jenazah Juliana Marins dari jurang kawah.

Agam Rinjani

Baca Juga: Di Mana Gunung Rinjani? Jadi Sorotan Publik Mancanegara saat Pendaki Brazil Meninggal

Agam Rinjani (kiri). (Instagram @agam_rinjani)

Agam Rinjani merupakan pengevakuasi yang turun ke tebing curam lokasi Juliana Jatuh. Ia turun dengan tali pengaman dan berhasil mengangkat jenazah Juliana.

Hal yang menarik perhatian yaitu ketika Agam Rinjani bermalam di tebing dan menahan jenazah Juliana Marins agar tak meluncur lebih ke bawah. Pengorbanan itu menjadi sorotan terutama keluarga dan masyarakat Brazil.

Di Twiter, video call Agam Rinjani meminta maaf kepada pihak keluarga viral. Agam dalam kesempatan itu meminta maaf kepada keluarga karena tidak bisa mengevakuasi Juliani dengan selamat.

Kepada keluarga korban, Agam juga membeberkan kesulitan tim SAR saat mengevakuasi Juliana. Terlihat keluarga Juliana menangis dalam video namun memaafkan dan mengucapkan terima kasih kepada Agam Rinjani.

Apa yang dilakukan Agam Rinjani menuai pujian terutama dari netizen negara asal Juliana Marins, Brazil. Agam Rinjani menjadi perbincangan netizen Brazil dan banyak orang mengucapkan terima kasih kepadanya.

Sebelumnya, netizen Brazil di media sosial mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah Indonesia. Hal itu karena dianggap tidak cepat dalam mengevakuasi korban.

Peristiwa Kecelakaan Juliana Marins

Agam Rinjani (kiri). (Instagram @agam_rinjani)

Insiden Juliana terjatuh di lereng Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025. Pencarian kemudian dilakukan hingga jenazah ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6) pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).

Tim SAR gabungan di tengah kondisi cuaca kurang bersahabat berhasil melakukan evakuasi terhadap jenazah Juliana meskipun tanpa bantuan helikopter. Nah,

Dari pos Pelawangan, jenazah Juliana ditandu menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada dekat pintu masuk jalur pendakian. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Juliana telah berada di RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi. Setelah proses autopsi selesai, jenazah Juliana dikabarkan akan dipulangkan ke negara asalnya, Brasil.