Viral Ceramah Pendeta Gilbert, Maarif Institute: Jaga Indahnya Keberagaman

Sosial Budaya

Selasa, 16 April 2024 | 00:00 WIB
Viral Ceramah Pendeta Gilbert, Maarif Institute: Jaga Indahnya Keberagaman

FTNews - Maarif Institute mengajak masyarakat tetap menjaga indahnya keberagaman di Indonesia. Seruan ini disampaikan, usai ramai kritik ceramah salah satu pemuka agama yang diduga menyinggung nilai agama lain.

rb-1

Direktur Eksekutif Maarif Institute Abdul Rohim Ghazali mengatakan, Indonesia ini beragam, seperti taman bunga yang isinya macam-macam. Akan tampak indah jika tertata dengan baik, tidak ada rumput liar yang mengganggu.

"Para perusak kerukunan itu seperti rumput liar. Kalau ditata bisa menjadi komplemen yang ikut mengindahkan taman. Tapi jika enggak bisa ditata ya lebih baik dicabut sampai ke akarnya hingga tak tumbuh lagi," katanya kepada FTNews di Jakarta, Selasa (16/4).

Baca Juga: Walhi Bali Sorot Proyek Rusak Subak dan Rakus Air

rb-3

Lebih lanjut, keragaman Indonesia juga seperti orkestra yang jika diarrange dengan baik akan melahirkan simponi yang indah. Paduan suara yang merdu. Kalau tidak akan kacau suaranya. Hanya membuat bising telinga.

"Mari kita jaga keindahan taman dan orkestra ke-Indonesiaan kita dengan saling memahami perbedaan, dengan memahami akan tumbuh saling menghormati," ungkapnya.

Menurutnya, kalau tidak paham urusan (apalagi agama, yang sangat sensitif) orang lain, jangan berkomentar. Pahami dan hormati, itu kuncinya.

Baca Juga: Hari Buruh, Migrant Care Soroti Hal Ini

"Kita jaga koeksistensi, kita jaga indahnya keragaman untuk Indonesia yang lebih baik," imbuhnya.

Minta Maaf

Sebelumnya, Pendeta Gilbert Lumoindong viral dan mendapat kecaman serta kritik dari masyarakat. Dalam potongan video ceramahnya ia diduga menyinggung soal salat dan zakat dalam Islam.

Gilbert pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi di media sosial akibat ceramahnya itu.

Permohonan maaf itu ia sampaikan usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (15/4).

"Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Gilbert.

Ia menjelaskan video ceramahnya di media sosial yang menimbulkan kegaduhan tidak memuat penjelasan yang lengkap, karena telah dipotong-potong. Ia pun mengaku tidak bermaksud mengolok-olok umat Islam.

Pendeta Gilbert menyampaikan permohonan maaf ke JK terkait viral potongan ceramahnya. Foto: Rakyat News

Dinginkan Situasi

Sementara itu, JK meminta seluruh masyarakat memaafkan Pendeta Gilbert dan mendinginkan situasi agar tak terjadi konflik yang berkepanjangan.

JK berharap umat Muslim tak menilai ceramah tersebut hanya berdasarkan potongan video yang beredar. Ia menyebut ada upaya editing terhadap video ceramah tersebut hingga menyebabkan kegaduhan.

"Jadi bagi seluruh umat Islam yang sudah melihat video itu, jangan dilihat video itu sebagai, hanya itu saja. Tapi sebenarnya itu ada latar belakangnya, dan ada editan yang kalau itu cukup berbahaya," ucap JK.

"Mari kita memaafkan karena tadi sudah minta maaf," sambungnya.

Gilbert viral di media sosial akibat potongan video ceramahnya yang diduga menyinggung soal zakat dan salat. Dalam ceramahnya itu, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.

Tag Toleransi Sosial Budaya Kerukunan Maarif Institute Pendeta Gilbert

Terkini