Daerah
Viral di TikTok, Toni Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block Kuat tapi Tak Dilirik Pemerintah
 011020254.png)
Di tengah semakin peliknya persoalan sampah plastik di Indonesia, seorang pria sederhana dari Jawa Timur, Toni, menghadirkan harapan baru.
Berbekal tekad kuat dan kreativitas tanpa batas, ia berhasil mengubah limbah plastik menjadi paving block ramah lingkungan yang terbukti kokoh dan tahan lama. Sayangnya, terobosan ini masih jauh dari sorotan dan dukungan serius pemerintah.
Perjalanan Toni dimulai pada tahun 2017. Ia bukan sekadar mengolah sampah, tetapi juga mendirikan Pusat Edukasi Bank Sampah Sukamaju Sejahtera, yang pernah mengantarkannya meraih peringkat ke-4 sebagai bank sampah terbaik tingkat nasional.
Meski demikian, pencapaian tersebut tidak otomatis membuka jalan bagi dukungan dari pembuat kebijakan.
Lewat sebuah video yang viral di TikTok pada 28 September 2025, Toni mengungkapkan kekecewaannya. Dengan nada getir, ia menegaskan bahwa inovasinya sudah melewati berbagai uji ketahanan mulai dari uji tekan, uji laboratorium, uji bakar, hingga uji abrasi namun perhatian pemerintah masih nihil.
Dari Alat Manual Hingga Mesin Rakitan
Awal mula perjalanan Toni tidaklah mudah. Ia merintis usaha dengan peralatan seadanya, mengandalkan proses manual yang tentu sangat terbatas. Namun, berkat kesabaran dan kemauannya belajar, Toni akhirnya berhasil merakit mesin produksi sendiri.
Bahkan, ia melengkapinya dengan penyaring asap yang sudah lolos uji emisi, sehingga proses produksi tidak menambah polusi udara.
Produk paving block plastik hasil racikannya kini sudah teruji memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan paving block konvensional. Lebih ringan, kuat, serta tahan terhadap cuaca ekstrem keunggulan yang sangat relevan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di daerah yang rawan banjir atau bencana alam.
Namun, di balik pencapaian itu, Toni masih berjuang seorang diri. Lahan rumah sederhana yang ia tinggali disulap menjadi bank sampah mini, tempat warga sekitar menitipkan limbah plastik untuk diolah. Sebuah upaya nyata yang menunjukkan bahwa solusi besar bisa lahir dari ruang kecil.
Kritik untuk Pemerintah dan Asosiasi Lingkungan
Ilustrasi Toni (Gemini AI)
Kekecewaan Toni tidak hanya ditujukan kepada pemerintah, tetapi juga kepada sejumlah asosiasi dan forum bertema lingkungan yang menurutnya lebih sibuk mencari sensasi ketimbang memberi solusi.
“Organisasi hanya basa-basi, forum sekadar kumpul-kumpul, tanpa aksi nyata untuk lingkungan,” keluhnya.
Ungkapan itu mencerminkan kegelisahan banyak pegiat lingkungan yang merasa suara mereka jarang dipedulikan. Padahal, video Toni sudah membuktikan bahwa masyarakat luas menaruh perhatian.
Lebih dari 1,6 juta kali ditonton, ratusan ribu tanda suka, serta ribuan komentar dukungan membanjiri unggahannya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran publik terhadap inovasi hijau sebenarnya sangat tinggi hanya saja tidak diikuti oleh dukungan struktural yang memadai.
Harapan untuk Masa Depan Inovasi Hijau
toni
Inovasi paving block berbahan plastik daur ulang sejatinya memiliki potensi ekonomi dan lingkungan yang besar. Jika diterapkan secara luas, jutaan ton sampah plastik bisa diubah menjadi material bermanfaat untuk pembangunan.
Selain mengurangi pencemaran, hal ini juga membuka peluang usaha baru serta lapangan kerja di tingkat lokal.
Untuk mewujudkan itu, tentu dibutuhkan lebih dari sekadar apresiasi. Pemerintah seharusnya turun tangan memberi dukungan konkret mulai dari bantuan permodalan, penyediaan fasilitas produksi, pelatihan teknis, hingga akses pasar.
Tanpa itu semua, terobosan seperti yang dilakukan Toni hanya akan berhenti sebagai wacana inspiratif tanpa dampak masif.
Kisah Toni adalah pengingat bahwa pahlawan lingkungan tidak selalu datang dari tokoh besar, melainkan dari masyarakat biasa yang peduli dan berani bertindak.
Jika pemerintah mampu melihat potensi ini, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah berbasis inovasi ramah lingkungan.