Viral Hujan Jelly di Gorontalo, Disebabkan Telur Kodok, Ubur-ubur atau Limbah?
Traveling

Video yang menampilkan hujan jelly melanda Gorontalo Utara, Gorontalo, menjadi viral di media sosial. Fenomena langka ini membuat geger publik.
Dilihat dari video yang diunggah akun Instagram infosulawesidotcom, tampak warga mengumpulkan butiran hujan jelly dengan ember. Peristiwa hujan jelly ini terjadi, Sabtu (15/2/2025) malam.
"Kejadian hari ini dari langit, hujan sudah menjadi jelly," kata warga seperti dilihat FT News dalam video tersebut, Minggu (16/2/2025).
Baca Juga: Seorang Warga Bantul Meninggal Dunia Akibat Gempa Jumat Malam
Sambil merekam video lewat ponsel, warga pun mengabadikan fenomena langka hujan jelly yang terjadi di Gorontalo. Warga pun memegang butiran hujan jelly yang mirip agar-agar ini.
"Itu banyak sekali di jalan sana, ya Allah hujan jelly," tukasnya.
Apa Penyebab Hujan Jelly?
Baca Juga: BMKG: 70 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan
Berbagai spekulasi pun muncul terkait penyebab hujan jelly yang melanda Gorontalo.
Ada yang menyampaikan jelly tersebut merupakan telur hewan air seperti kodok. Proses kondensasi awan cumulonimbus yang membantu mengangkat material biologis tersebut dari dalam kolam atau rawa.
Hujan jelly juga diduga disebabkan karena hewan laut kecil antara lain ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan.
Selain karena faktor biologis tersebut, hujan jelly juga dapat terjadi karena limbah industri atau pencemaran air, yang menghasilkan bahan-bahan gelatin atau mirip jelly.
Namun hujan jelly karena limbah sangat jarang terrjadi dan lebih mengarah ke fenomena yang merusak lingkungan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo masih melakukan penelitian terkait dengan penyebab hujan jelly.
"(Untuk penyebab hujan jelly) pastinya membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata Roni Ridwan selaku Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo.