Viral Karangan Bunga Bongkar Perselingkuhan PPPK Joshua Sengkey, Istri Sah Balas dengan Cara Elegan
Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh drama rumah tangga yang berujung pada sanksi sosial di ruang publik. Sebuah video karangan bunga yang dikirim ke seorang pria bernama Joshua Sengkey viral karena pesan menohok yang tertulis di dalamnya.
Karangan bunga itu semula tampak seperti ucapan selamat atas pelantikan Joshua sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, momen yang seharusnya membahagiakan berubah menjadi ajang mempermalukan sang suami.
Pengirimnya ternyata istri sah Joshua. Dengan gaya satir namun sangat menusuk, papan bunga itu dibuka dengan kalimat manis, “Selamat & sukses atas dilantiknya PPPK suamiku, Joshua Sengkey.”
Namun “plot twist” langsung muncul di bawahnya.
Aib Perselingkuhan Dibongkar di Ruang Publik
Tanpa tedeng aling-aling, sang istri melanjutkan pesan dengan menuliskan dugaan aib rumah tangga mereka secara terang-terangan: “SELAMAT ATAS KELAHIRAN ANAK PERTAMA BERSAMA SELINGKUHAN MEFLITA LENGKONG.”
Tulisan itu sontak menjadi pusat perhatian warga dan warganet. Video papan bunga ini pun viral di berbagai platform.
Tak berhenti sampai di situ, sang istri bahkan menampilkan foto wajah wanita yang disebut sebagai selingkuhan diduga bernama Meflita Lengkong, berprofesi sebagai guru SMP. Foto keduanya, Joshua dan Meflita, terpampang berdampingan di papan bunga tersebut.
Aksi ini dianggap sebagai bentuk “hukuman sosial” yang telak dan sangat memalukan, terutama karena terjadi tepat setelah pelantikan status PPPK momen penting yang seketika berubah menjadi panggung aib.
Dukungan Netizen: “Ini Baru Hukuman Elegan”
Ilustrasi Selingkuh (Paxel)
Respons warganet pun membludak. Mayoritas memuji keberanian sang istri sah dan menyebut langkah tersebut sebagai cara “elegan” untuk membuat suami dan pelakor kapok.
Banyak netizen menilai tindakan ini jauh lebih efektif daripada meluapkan emosi secara fisik. Selain mempermalukan orang ketiga yang dianggap merusak rumah tangga, reputasi Joshua sebagai aparatur negara pun ikut tercoreng.
Pelantikan yang seharusnya menjadi batu loncatan karier kini justru menjadi titik balik memalukan. Jejak digital peristiwa ini sudah telanjur menyebar luas menjadi pengingat bahwa pengkhianatan dapat berbayar sangat mahal.
