Viral! Ridwan Kamil Bersama Penumpang Protes ke Petugas Bandara Ngurah Rai Usai Pesawat Delay

Sudah lama tidak terlihat di hadapan publik, tiba-tiba Ridwan Kamil terlihat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Ia bersama banyak penumpang lain rupanya sedang menunggu pesawatnya yang delay beberapa jam karena kendala proyek.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu pun bersama penumpang lain tampak protes ke petugas Bandara karena ternyata pesawat mendadak dibatalkan penerbangannya.

Baca Juga: Kamus Bahasa Betawi yang Kudu Ridwan Kamil Tahu: Modal di Pilgub DKI

Ridwan Kamil dan sejumlah penumpang lain diketahui memesan tiket pesawat maskapai Super Air Jet.

Protes ke Petugas Bandara

Ridwan Kamil Protes ke Petugas Bandara (TikTok)

Baca Juga: Lisa Mariana Ungkap Janji Manis Ridwan Kamil Pasca Melahirkan: Mau Kasih Uang Perawatan

Dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @verasilitonga5, Ridwan Kamil dan sejumlah penumpang pesawat terlihat bertanya kepada seorang petugas bandara mengenai proyek pengaspalan di Ngurah Rai yang menyebabkan pesawat mereka tak bisa terbang.

Ridwan Kamil hanya ingin bertanya langsung kepada General Manager (GM) Bandara dan meminta penjelasan.

"Bilang, Pak Ridwan mau bicara, nanti kan keluar jawabannya 'saya tidak mau bicara'. Selesai. Saya ingin dengar (langsung)," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil dan Penumpang Semakin Emosi

Ridwan Kamil Protes ke Petugas Bandara (TikTok)

Namun petugas bandara itu tak memenuhi permintaan Ridwan Kamil dan hanya berusaha menenangkan sang mantan Gubernur serta penumpang lain.

Jawaban ini membuat para penumpang makin protes. Pasalnya, pesawat bisa terbang jika ada izin dari bandara.

"GM Terminal tidak mau bicara minimal untuk menjelaskan keputusan membatalkan penerbangan karena ada pengaspalan, antara pengasapal dengan ada puluhan penumpang yang hajat hiudpnya rusak, memilih ngaspal, padahal pesawatnya sudah ada," kata Ridwan Kamil.

"Tinggal diobrolin makanya kapten yang memutuskan. Kalau kapten bilang secara teknis tidak bisa terbang kita menerima. Tapi kalau pesawatnya oke siap terbang, nggak ada masalah, keputusan ada di (bandara) Ngurah Rai," lanjutnya.

"Saya juga paham infrastruktur pak, tertunda karena alasan force majeure kayak begini yang drugikan sedikit dibandingkan membatalkan pesawat penerbangan yang dirugikan banyak termasuk nama baik bandara, airlines," sambungnya lagi.

Amarah penumpang kemudian tertuju pada perwakilan Super Air Jet yang berdiri tepat di samping sang petugas bandara. Ia didesak untuk menghubungi atasannya guna menjelaskan persoalan ini secara langsung ke penumpang yang dirugikan.

Namun sama seperti petugas bandara, perwakilan Super Air Jet tak bisa banyak bertindak.

"Kesimpulannya, pihak bandara maupun airlines tidak solutif. Karena Anda berdua bukan pengambil keputusan," kata Ridwan Kamil.

"Kami ingin dengar dari pengambil keputusan yang teknis, namanya direktur terminal (untuk bandara), yang airlines namanya kapten pesawat. Itu dua pihak. Kami butuh mendengarkan alasannya apa, keputusannya apa, Anda tidak laksanakan. Anda tidak berani," pungkasnya.