Daerah

Viral Tangisan Jurnalis CNN di Lokasi Banjir Aceh, Video Kini Menghilang

18 Desember 2025 | 16:16 WIB
Viral Tangisan Jurnalis CNN di Lokasi Banjir Aceh, Video Kini Menghilang
jurnalis CNN (TikTok)

Profesionalisme seorang jurnalis kerap diuji di lapangan. Namun, apa yang dialami Irine Wardhanie, jurnalis CNN Indonesia, saat meliput banjir bandang di Aceh Tamiang, menunjukkan bahwa kemanusiaan tetap berada di atas segalanya.

rb-1

Dalam sebuah potongan video yang viral di media sosial, Irine tampak tak kuasa menahan air mata ketika melaporkan kondisi terkini para korban banjir bandang. Video tersebut sebelumnya diunggah ulang oleh akun @supriadi_cnn dan menuai simpati luas dari publik.

Tangis Pecah di Tengah Laporan Langsung

Baca Juga: Petugas BPBD Ini Ungkap Rute Paling Mungkin untuk Kirim Bantuan ke Aceh di Tengah Banjir

rb-3

Dalam video tersebut, suasana hening terasa begitu menyayat. Irine sempat terdiam beberapa saat, kesulitan melanjutkan laporan, sebelum akhirnya tangisnya pecah di tengah siaran.

Emosi itu muncul bukan tanpa alasan. Realita pahit yang ia saksikan selama berada di lokasi membuat beban liputan terasa begitu berat, terlebih karena bencana telah berlalu lebih dari dua pekan namun bantuan belum merata.

Baca Juga: Petugas BPBD Ini Ungkap Rute Paling Mungkin untuk Kirim Bantuan ke Aceh di Tengah Banjir

“Tiga Minggu Menunggu Bantuan”

Banjir AcehBanjir Aceh

Dalam laporannya, Irine menyoroti kondisi warga di wilayah terisolasi yang masih kesulitan mendapatkan makanan. Ia menyebut para relawan sudah berada di titik kelelahan.

“Relawan sudah berada di titik lelah. Tiga minggu menunggu bantuan,” ucap Irine dengan suara bergetar.

Ia mengapresiasi kerja keras TNI dan Polri yang berupaya memulihkan infrastruktur listrik di tengah hujan, lumpur, dan risiko tinggi. Namun menurutnya, upaya tersebut belum sepenuhnya menjawab kebutuhan paling mendasar warga, yakni pangan.

Anak-anak Kelaparan hingga Video Diduga Dihapus

Irine Menangis Saat Kabarkan Aceh (Tiktok)Irine Menangis Saat Kabarkan Aceh (Tiktok)

Hal yang paling mengguncang batin Irine adalah kondisi anak-anak korban bencana. Ia mengaku tak sanggup melihat anak-anak kecil harus berdiri di pinggir jalan demi meminta makan.

“Saya tidak bisa membayangkan anak-anak berdiri di pinggir jalan meminta bantuan untuk makan. Itu tidak benar,” tegasnya.

Di akhir laporan, Irine menyampaikan pernyataan yang mengejutkan. Ia menyebut liputan tersebut mungkin menjadi siaran langsung terakhirnya di Aceh karena beratnya amanah warga yang menitipkan suara mereka kepadanya.

“Ini mungkin live terakhir saya di Aceh, dan ini berat buat kami. Seberat relawan menembus wilayah-wilayah terdampak,” tuturnya.

Ia juga menyerukan agar pemerintah tidak ragu meminta bantuan pihak luar jika kewalahan, mengingat banyak tenaga medis dan relawan siap diterjunkan.

Sayangnya, video yang memicu empati publik itu kini dilaporkan sulit ditemukan. Sejumlah netizen di kolom komentar menyebut unggahan tersebut diduga telah dihapus atau diturunkan. Hilangnya video itu justru memunculkan spekulasi liar, dengan dugaan adanya intervensi agar fakta lapangan yang disampaikan secara terbuka tidak terus menyebar.

Tag jurnalis CNN Indonesia banjir Aceh Tamiang Irine Wardhanie