Viral Tumbler Tuku Hilang di KRL, Petugas KAI Mengaku Dipecat Imbas Kasus
Kasus hilangnya tumbler Tuku di dalam KRL mendadak jadi pembicaraan hangat di media sosial.
Terlebih setelah seorang petugas KAI mengaku kehilangan pekerjaannya akibat insiden tersebut.
Peristiwa ini bermula dari cerita seorang penumpang bernama Anita yang pulang kerja menggunakan KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung.
Baca Juga: 1,3 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh Masih Tersedia Untuk Mudik 2025
Ia mendadak panik setelah menyadari tas cooler bag yang juga berisi tumbler Tuku miliknya tertinggal saat turun di Stasiun Rawa Buntu.
Melalui akun Threads @anitadwdl, Anita menjelaskan bahwa setelah melapor, petugas keamanan KAI menemukan tas itu dan sempat memotretnya.
Baca Juga: Detik-Detik KA Purwojaya Anjlok di Bekasi, Penumpang: Allahu Akbar
Saat didokumentasikan, seluruh isinya masih lengkap—termasuk tumbler Tuku warna biru yang diketahui seharga Rp300 ribu.
Namun ketika Anita mengambil kembali tas tersebut keesokan harinya di Stasiun Rangkasbitung, ia terkejut karena tumbler itu sudah hilang.
“TUMBLER TUKU-ku GONE ATAS KE-TIDAK TANGGUNG JAWAB PETUGAS PT KAI @commuterline,” tulisnya.
Klarifikasi Petugas KAI
Di tengah ramainya pemberitaan tersebut di media sosial, seorang petugas keamanan KAI bernama Argi memberikan klarifikasi.
Ia membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan suami Anita untuk menjelaskan kronologinya dari sisi petugas.
Argi menuturkan bahwa tas tersebut ia terima dari petugas sebelumnya saat kondisi stasiun sedang ramai, sehingga ia tidak sempat memeriksa isi tas dan langsung menyimpannya di ruang penyimpanan. Ia mengaku tas itu memang terasa ringan sejak awal.
Menyadari ada barang yang hilang, Argi bahkan menawarkan untuk mengganti tumbler tersebut sebagai bentuk tanggung jawab. Namun Anita dan suaminya memilih tak menerima tawaran itu dan melanjutkan perjalanan.
Argi juga menunjukkan bukti chat, termasuk pesannya yang tidak mendapat balasan. Dalam pesan terakhir, ia mengaku khawatir kehilangan pekerjaannya akibat unggahan viral tersebut.
Petugas KAI Mengaku Dipecat
Dalam percakapan yang ia unggah, Argi menyampaikan kondisi yang sedang ia hadapi.
"Assalamualaikum pak. Sekarang pekerjaan saya di ujung tanduk (diberhentikan) karena bapak/istri bapak posting di salah satu media sosial," tulis Argi.
Ia menegaskan bahwa bukan dirinya yang mengambil tumbler tersebut, dan menyebut unggahan viral itu berdampak besar bagi kehidupannya.
Ia hanya seorang petugas pelayanan yang mengandalkan pekerjaannya untuk menyambung hidup.
Hingga akhirnya, Argi menyatakan bahwa ia benar-benar diberhentikan.
"Dan hari ini 25 November saya resmi diberhentikan dari KAI karna kelalaian yang telah saya buat," tutupnya.