Wajah Wanita Belanda 75 Ribu Tahun Lalu Terungkap, Gini Bentuknya
Teknologi

FTNews - Studi terbaru memperlihatkan wajah wanita Belanda 75.000 ribu tahun lalu. tengkoraknya digali pada 2018 di sebuah gua di Kurdistan Irak.
Rekonstruksi ini tampil dalam film dokumenter yang akan tayang di Netflix pada 2 Mei ini. Film ini berjudul Rahasia Neanderthal oleh BBC Studios Science Unit.
BBC mengikuti tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Liverpool John Universitas Moores. Selama beberapa dekade, gua ini terkenal sebagai situs arkeologi penting.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Adapun manusia Neanderthal ( Homo neanderthalensis) sudah punah dan hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu di Eurasia.
Rekonstruksi wajah wanita Belanda ini berasarkan sisa-sisa seorang tulang wanita yang dijuluki "Shanidar Z" dalam gua. Dalam gua tersebut tersisa tulang artikulasi hampir sampai ke pinggang, termasuk tengkorak. Artikulasi merupakan gerakan sendi yang terjadi akibat adanya kontraksi otot.
wajah wanita belanda Hasil rekonstruksi wajah wanita Belanda. Foto: News Week
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Peneliti Menyusun 200 Pecahan Tengkorak
Ketika ditemukan, tengkorak kepala dalam keadaan rata dan terfragmentasi. Tampaknya, tengkorak itu hancur karena bebatuan setelah kematiannya. Para ahli mengeluarkan sisa tengkorak itu dengan hati-hati dan menyusun 200 pecahan. Lalu, tengkorak disusun ulang untuk membuat rekonstruksi digital.
Langkah selanjutnya, ahli mencetak model tengkorak secara 3D berdasarkan versi digital wajah wanita Belanda tersebut. Ini menjadi dasar rekonstruksi kepala, yang diciptakan oleh seniman paleo terkemuka dunia dan saudara kembar identik Adrie dan Alfons Kennis.
“Tengkorak Neanderthal dan manusia terlihat sangat berbeda,†kata Emma Pomeroy, paleo-antropolog dari Departemen Arkeologi Cambridge, dikutip News Week.
Ketika ditemukan, tengkorak wajah Belanda memiliki tonjolan di alis yang besar dan tidak memiliki dagu. Selain itu, bagian tengah wajah menonjol sehingga membyat hidung yang menonjol juga.
“Namun wajah yang diciptakan kembali menunjukkan bahwa perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok dalam kehidupan. Mungkin lebih mudah untuk melihat bagaimana perkawinan silang terjadi di antara spesies kita,†tambah Pomeroy.
Studi juga menyebut usia tengkorak wajah wanita Belanda sebelum meninggal sekitar 40 tahun. “Sebagai betina yang lebih tua, Shanidar Z akan menjadi gudang pengetahuan bagi kelompoknya dan di sinilah kita 75.000 tahun kemudian, masih belajar darinya,†tutup Pomeroy.