Warga Pesisir Bancar, Tuban Terpaksa Alih Profesi karena Abrasi

FTNews – Masyarakat Desa Bancar, di pesisir Jawa Timur ini hanya bisa pasrah. Walaupun air laut kerap pasang dan menggenangi permukimannya, mereka enggan pindah. Sebab ‘periuknya’ ada di situ.

Itulah fakta abrasi yang kerap warga Pesisir Utara Jawa (Pantura) alami.

Abrasi merupakan fenomena pengikisan garis pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini disebabkan kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.

Seluruh dunia tentu terkena dampak akan kenaikan permukaan air ini. Termasuk Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Berdasarkan penelitian dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), infrastruktur perekonomian seperti pasar ikan dan juga jalan arteri Pantura banyak dapat ditemukan di Kecamatan Bancar.

Melalui citra satelit, pada tahun 1984 terlihat sebanyak 119,22 meter pantai di Bancar terkikis akibat abrasi dan meningkat menjadi 293,37 meter pada tahun 2019. Faktor dari abrasi ini bisa jadi akibat dari tidak adanya pemecah ombak, aktivitas manusia, dan pemanasan global.

Hal ini tentu berdampak dalam kehidupan sehari-hari warga di Bancar. Laju abrasi yang tinggi ini mengakibatkan kerusakan tempat tinggal, bahkan beberapa warga harus mengganti mata pencahariannya.

Lahan perkebunan dan pertanian yang tadinya mendominasi harus hilang karena terjadinya abrasi. Masyarakat lokal pun mengubah mata pencahariannya dari pertanian dan nelayan menjadi sektor jasa di sekitar Pelabuhan Ikan Bulu.

Masyarakat desa yang terdampak oleh abrasi ini bersikukuh untuk tidak pindah. Salah satu alasannya adalah faktor mata pencaharian dan ekonomi mereka.

Masyarakat lebih memilih untuk tetap tinggal dan beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Selain itu, mereka juga melakukan upaya mitigasi secara mandiri maupun melibatkan pihak lain.

Selain itu, sebanyak delapan desa sangat berisiko terdampak abrasi lebih parah karena mereka hanya memiliki ketinggian 1 meter di atas permukaan air.

BACA JUGA:   DPR Tagih Komitmen Malaysia Lindungi PMI

Salah satu upaya yang akan pemerintah lakukan adalah pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa. Seperti yang Menteri Pertahanan yang juga Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto lontarkan.

Menurutnya, pembangunan Giant Sea Wall menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan dalam naiknya permukaan air laut.

Artikel Terkait