Waspada! Kapan Gempa Megathrust Guncang Indonesia?

FT News - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan dua megathrust yang sudah lama tak melepas energinya berpotensi akan datangkan gempa di Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dari hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan adanya status waspada terhadap potensi megathrust di Indonesia.

"Hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan adanya status ancaman 'waspada' dengan tinggi tsunami kurang dari setengah meter dan akhirnya terkonfirmasi, memang tsunami terjadi di Pantai Miyazaki Jepang dengan ketinggian 31 cm dan tidak merusak," kata Daryono seperti rilis yang diterima FT News.

Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu

Sebelumnya, gempa megathrust sempat mengguncang Nankai, Jepang Selatan pada 8 Agustus 2024. Untuk informasi, megathrust Nankai menjadi salah satu zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

Dampak gempa bumi perlu diwaspadai. Foto: Freepik

Dijelaskan oleh Daryono, sistem megathrust Nankai sangat aktif. Berdasarkan data sejarah gempa, dapat disebut bahwa zona sumber gempa itu dapat memicu gempa dengan kekuatan sangat dahsyat.

Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri

"Zona sumber gempa ini dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo M8,0 hingga lebih di setiap satu atau dua abad," kata Daryono.

Daryono bilang, untuk wilayah Indonesia, apa yang terjadi di Nankai bisa juga terjadi di Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).

"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," jelas Daryono.

Namun kata Daryono, masrayakat Indonesia tidak perlu khawatir karena apa yang terjadi di Jepang dapat dipantau secara real time oleh BMKG.

"Tak perlu khawatir karena kami dapat analisis dengan cepat termasuk memodelkan tsunami yang bakal terjadi dan dampaknya menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sehingga BMKG akan segera menyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia bagian utara," jelasnya.