"Wolf Moon", Bulan Purnama di Januari, Apa Dampaknya Bagi Bumi?
Teknologi

FTNews - Fenomena astronomi selalu jadi menarik perhatian masyarakat. Sepanjang tahun Bumi merasakan berbagai fenomena tersebut, salah satunya fenomena bulan purnama atau wolf moon.
Wolf moon merupakan nama tradisional untuk bulan purnama yang terjadi pada bulan Januari. Memang ada beberapa istilah nama lain untuk bulan purnama (wolf moon) atau bulan serigala ini.
Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Farahhati Mumtahana mengungkapkan, bulan purnama terjadi setiap 29 hari. Yang berarti sebagian besar bulan mempunyai satu bulan purnama.
Baca Juga: Pertamina dan ExxonMobil Gandeng KNOC untuk Bangun CCS
Meskipun jarang terjadi dua bulan purnama dalam satu bulan kalender. Lalu bulan kedua disebut bulan biru.
Bulan purnama terjadi saat Bumi berada di antara matahari dan bulan. Bulan menjadi tampak penuh karena semua sisinya terkena sinar matahari. Belahan Bumi yang mengalami fase malam akan melihat bentuk bulan bulat sempurna.
“Menurut NASA, di Amerika Serikat, bulan purnama setiap bulan memiliki nama tradisional yang dikaitkan dengan cuaca, tanaman yang sedang musim, atau hewan yang mungkin dilihat pada waktu tersebut," kata Farahhati dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (26/1).
Baca Juga: Diselingi Menembak, Pangdam Jaya dan Insan Media "Ngopi Bareng"
Nama-nama tradisional ini tercantum dalam almanak petani, yang menulis bahwa nama-nama ini berasal dari sejumlah tempat. Termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, kolonial Amerika, dan Eropa.
Waspada banjir rob di wilayah pesisir. Foto: ANTARA
Dampak ke Bumi
Farah melanjutkan, penyebutan wolf moon karena serigala lebih sering terdengar melolong di bulan Januari. Namun, kita sekarang tahu bahwa serigala sebenarnya tidak melolong lebih banyak di bulan Januari dibandingkan bulan lainnya.
Wolf moon terjadi pada dini hari, Jumat (26/1) pukul 00.53 WIB. Fenomena ini masih akan berlanjut hingga Sabtu (27/1).
Menurut Farah, bulan purnama yang terjadi tidak menyebabkan dampak signifikan pada kehidupan di Bumi. Masyarakat bisa melihat bulan purnama yang indah secara langsung, asalkan cuaca cerah atau tidak mendung.
"Bulan purnama akan membuat langit malam lebih terang dari biasanya. Sehingga, meskipun langit cerah, cahaya bintang-bintang terutama di sekitar bulan akan kalah," ungkapnya.
Namun, biasanya planet yang terang akan tetap terlihat, seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus yang tampak di bulan Januari ini.
Efek yang cukup umum karena bulan purnama yaitu fenomena air pasang akibat gravitasi bulan. Kondisi yang bisa memicu banjir rob. Selain itu, bulan purnama juga biasanya mempunyai pengaruh khusus pada spesies tertentu, seperti migrasi dan perkembangbiakan.
Namun, karena maraknya polusi cahaya, langit sering terang benderang karena sorotan lampu, pengaruh purnama pada spesies ini cukup terdampak.