Internasional

Wow! China Bangun Tembok Hijau Raksasa Tapi Diprotes, Ada Apa?

19 Desember 2025 | 19:04 WIB
Wow! China Bangun Tembok Hijau Raksasa Tapi Diprotes, Ada Apa?
Tembok raksasa hijau China. [Tangkapan Layar]

China terus menggenjot proyek lingkungan berskala besar yang dikenal sebagai Great Green Wall atau Tembok Hijau Raksasa.

rb-1

Program ini bertujuan membendung laju perluasan Gurun Gobi dan Taklamakan di wilayah utara negara tersebut.

Proyek yang secara resmi bernama Three-North Shelter Forest Program ini telah berjalan sejak 1978.

Baca Juga: Canggih! China Uji Coba Taksi Terbang Listrik di Dubai

rb-3

Puluhan Miliar Pohon Ditanam Sejak 1978

Peta tembok raksasa hijau China. [Tangkapan Layar]Peta tembok raksasa hijau China. [Tangkapan Layar]

Hingga kini, lebih dari 66 miliar pohon telah ditanam membentang di perbatasan China dengan Mongolia, Kazakhstan, hingga Kirgizstan.

Baca Juga: Detik- detik Gempa Besar Berkekuatan Magnitudo 7,7 Robohkan Gedung Myanmar dan Thailand

Pemerintah China menargetkan tambahan 34 miliar pohon dalam 25 tahun ke depan, dengan klaim mampu meningkatkan tutupan hutan global hingga 10 persen dibandingkan akhir 1970-an.

Tutupan Hutan China Naik Tajam

Sejak berdirinya Republik Rakyat China, tutupan hutan nasional meningkat signifikan.

Dari sekitar 10 persen pada 1949, kini luas hutan China dilaporkan telah melampaui 25 persen.

Saihanba di Provinsi Hebei menjadi simbol keberhasilan, dengan luas 76.700 hektare dan status sebagai hutan buatan terbesar di dunia.

Ancaman Gurun dan Badai Pasir Masih Membayangi

Meski demikian, penggurunan belum sepenuhnya teratasi.

Gurun Gobi terus meluas sekitar 3.600 kilometer persegi setiap tahun, menggerus padang rumput produktif dan memperparah polusi udara di kota besar seperti Beijing.

China Klaim Sukses Stabilkan Gurun Taklamakan

Pada 2024, China mengumumkan telah menuntaskan penanaman vegetasi yang mengelilingi Gurun Taklamakan.

Langkah ini disebut mampu menahan pergerakan bukit pasir, meski perawatan jangka panjang tetap diperlukan.

Ilmuwan Ragukan Efektivitas Proyek Tembok Hijau

Meski dinilai sukses, namun masih ada protes dari ilmuwan. [Tangkapan Layar]Meski dinilai sukses, namun masih ada protes dari ilmuwan. [Tangkapan Layar]

Sejumlah penelitian mencatat penurunan badai pasir, namun ilmuwan menilai perubahan iklim berperan lebih besar dibandingkan penanaman pohon semata.

Masalah monokultur, rendahnya tingkat kelangsungan hidup tanaman, serta krisis air menjadi sorotan utama.

Kritik Tajam Soal Krisis Air dan Monokultur

Banyak area proyek didominasi pohon poplar dan willow.

Pada 2000, sekitar satu miliar pohon poplar mati akibat serangan patogen di Provinsi Ningxia.

Pakar penggurunan dari Chinese Academy of Sciences, Xian Xue, memperingatkan bahwa penanaman pohon di wilayah kering justru dapat mempercepat penurunan kelembapan tanah.

Meski Dikritik, Proyek Xi Jinping Jadi Referensi Dunia

Terlepas dari kontroversi, Great Green Wall tetap menjadi rujukan global.

Proyek ini menginspirasi inisiatif serupa di Afrika berupa sabuk hijau sepanjang sekitar 8.000 kilometer untuk menahan degradasi lahan dan penggurunan.

Tag China Tembok Raksasa