Wuling Air EV Terbakar di Bandung, Ko Lung Lung Ungkap Penyebabnya
Otomotif

Sebuah mobil listrik Wuling Air EV terbakar hebat di Jalan Soekarno-Hatta arah Moh. Toha, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (5/7/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
Video detik-detik terbakarnya mobil tersebut beredar luas di media sosial, mulai dari Instagram, X hingga TikTok, dan langsung viral.
Lalu, apa penyebab kebakaran mobil listrik mungil itu?
Baca Juga: Kredit Cicilan Wuling Air ev, Agustus 2025
Ko Lung Lung Beberkan Dugaan Awal
Wuling Air EV terbakar hebat di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (5/7/2025). (X)
Baca Juga: Pilihan Mobil Listrik Kecil di Bawah Rp200 Juta
Thayne Finsenda Lika, atau yang lebih dikenal sebagai Ko Lung Lung, CEO Dokter Mobil Indonesia, mengungkapkan bahwa kasus kebakaran Wuling Air EV ini merupakan insiden pertama yang terjadi di Indonesia.
Usai melihat video yang beredar, Ko Lung Lung menduga api berasal dari bagian bawah kap mesin—bukan dari bagian baterai utama yang letaknya berada di bawah jok pengemudi.
“Kalau di bawah kap itu ada aki 12 volt, ada beberapa modul, dan kabel-kabel lampu. Seharusnya sih itu aja. Sistem kontrol utama bukan di depan, tapi di dalam (kabin),” jelas Ko Lung Lung dalam kanal YouTube Dokter Mobil Indonesia, dikutip Kamis (10/7/2025).
Diduga Akibat Konsleting Listrik
Wuling Air EV terbakar hebat di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (5/7/2025). (X)
Dari informasi yang diperoleh, proses pemadaman api oleh petugas Damkar berlangsung selama 25 menit. Berdasarkan hal tersebut, Ko Lung Lung menduga kebakaran disebabkan oleh konsleting listrik.
“Saya cari-cari video awalnya, yang masih memperlihatkan pemilik mobil mencoba menyelamatkan barang-barangnya. Dari situ saya simpulkan ini kemungkinan besar karena konsleting,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ko Lung Lung mempertanyakan apakah pemilik kendaraan mengganti sistem lampu standar menjadi lampu variasi yang dipasang oleh teknisi kurang berpengalaman.
“Kalau konsletingnya dari kap mesin, bisa jadi sebelumnya pemilik mobil mengganti lampu standarnya dengan variasi. Nah, pemasangan lampu variasi oleh orang yang belum ahli bisa memicu masalah,” jelasnya.
Imbauan untuk Pemilik Mobil Listrik
Ko Lung Lung menekankan bahwa mobil listrik dan hybrid tidak bisa diperlakukan sembarangan dalam hal pemasangan aksesoris seperti audio atau lampu tambahan.
“Perlu digarisbawahi, untuk semua mobil listrik dan hybrid, tidak bisa asal pasang audio atau lampu variasi. Apalagi kalau teknisinya cuma bilang ‘bisa’ padahal belum paham betul sistem kelistrikan EV,” tegasnya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Wuling Motors terkait insiden ini. Sementara itu, warganet ramai mendiskusikan pentingnya standar keselamatan dan modifikasi pada kendaraan listrik seiring meningkatnya pengguna mobil listrik di Indonesia.