12 Tahun Berjuang Lawan Kanker, Begini Kisah Menyentuh Dua Hari Terakhir Yurike Sanger

Kepergian Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besarnya.
Salah satu yang paling merasakan kehilangan adalah Eka Putri, satu-satunya putri dari almarhumah yang setia mendampingi ibunya selama masa perawatan di Amerika Serikat.
Dua Hari Terakhir di Rumah Sakit
Jenazah Yurike
Baca Juga: Tutup Usia, Yurike Sanger Istri Ketujuh Soekarno Meninggal Dunia di AS
Eka mengungkapkan, dua hari sebelum sang ibu menghembuskan napas terakhir, kondisi kesehatannya sudah kritis.
“Pada tanggal 15 September pagi, Mama saya mengeluh sakit dada dan muntah. Saya langsung larikan ke rumah sakit terdekat karena itu tanda bahaya,” tutur Eka usai prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025).
Namun, harapan itu pupus. Dokter yang menanganinya menyampaikan bahwa kondisi Yurike Sanger sudah tidak bisa ditolong lagi karena kanker yang dideritanya telah mencapai tahap kronis.
Baca Juga: Kisah Kasih Yurike Sanger dan Bung Karno, Bikin Sang Proklamator Jatuh Cinta Sejak SMA
“Dokter bilang sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Saat itu dokter menanyakan kepada saya, apa langkah yang harus diambil,” kenang Eka dengan suara bergetar.
Keteguhan Iman di Ujung Nafas
Yurike Sanger
Di tengah situasi genting itu, justru sang ibu yang menguatkan anaknya.
“Tapi Mama saya bilang, ‘Saya tidak akan pernah mau menyerah, dokter, tapi semua tergantung kepada Tuhan,’” ujar Eka menirukan perkataan terakhir ibunya.
Untuk memberi ketenangan, Eka memutar lagu-lagu rohani yang biasa mereka dengarkan bersama semasa almarhumah masih sehat. Lagu itu menjadi pengiring doa di ruang perawatan yang sunyi.
Berpulang dalam Damai
Eka menceritakan, pada hari Selasa (16/9), Yurike sempat masih bisa diajak berbicara di ruang ICU. Namun keesokan harinya, Rabu (17/9/2025) waktu Amerika, ibunya mengembuskan napas terakhir setelah mengalami koma.
“Pagi-paginya saya kembali, beliau sudah koma. Dan hari Rabu jam 07.30 waktu Amerika, Mama dipanggil Tuhan,” kata Eka dengan mata berkaca-kaca.
Dikebumikan di Tanah Air
Jenazah Yurike Sanger kemudian diterbangkan ke Indonesia dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Senin (6/10/2025) pukul 13.05 WIB. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dan dihadiri keluarga besar serta kerabat dekat almarhumah.
Yurike Sanger wafat di usia 81 tahun setelah 12 tahun berjuang melawan kanker payudara. Meski jarang tampil di publik, perempuan kelahiran Manado, 22 Mei 1945, dikenal sebagai sosok yang lembut, penuh kasih, dan taat beribadah.