22 Tahun Bom Bali I: Tragedi Pilu yang Tewaskan 203 Orang
Hari ini, Sabtu 12 Oktober 2024 tepat 22 tahun terjadinya serangan terorisme yang kemudian dikenal dengan nama Bom Bali I.
Serangan teroris bom Bali I terjadi pada Sabtu malam 12 Oktober 2002 sekitar pukul 23:05 WITA. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club yang berlokasi di Jalan Legian, Kuta, Bali.
Setidaknya ada tiga peristiwa pengeboman yang terjadi di malam Sabtu 22 tahun silam itu. Ledakan bom terakhir tercatat di dekat kantor Konsulat Jenderaal Amerika Serikat.
Baca Juga: Sepatu Kets Tenun Buatan Bali Dibeli Jokowi
Serangan teroris bom Bali I ini mengejutkan banyak pihak. INi jadi serangan teroris terparah yang memakan korban jiwa sebanyak 203 orang, 209 lainnya luka-luka. Mayorits korban adalah warga negara Australia yang kala itu sedang menghabiskan malam minggu.
Dikutip dari laporan Harian Kompas, setidaknya ada 32 pelaku teroris yang terlibat dalam aksi bom Bali I. Namun ada sejumlah tokoh kunci aksi teror ini. Mereka diantaranya, Imam Samudra atau Abdul Aziz yang divonis mati, lalu ada Amrozi juga divonis mati.
Selain itu, ada Ali Ghufron alias Mukhlas, Abdul Gani, Abdul Rauf, Abdul Hamid, Ali Imron, hingga keterlibatan Dr Azahari dan Noordin M Top, gembong teroris yang akhirnya tewas di tahun yang berbeda. Azhari tewas pada 9 November 2005 sedangkan Noordin meninggal dunia pada 17 September 2009.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Jalani Ritual Melukat Saat Liburan di Bali
Peristiwa bom Bali I terjadi saat dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 WITA di Paddys Pub dan Sari Club.
Pukul 22:00 WITA, sebuah mobil box tiba-tiba berhenti di jalan Legian hingga menimbulkan kemacetan. saksi mata melihat sopir mobil tersebut baru saja turun, lalu bergegas melarikan diri, dengan berboncengan sepeda motor. Mobil itu meledak saat orang-orang tersebut mulai mendorong mobi.
Sekitar pukul 23:15 WITA, bom ketiga kembali meledak di di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baru pada 30 Oktober 2002, mulai muncul titik terang pasca aksi teror ini. Pihak kepolisian merilis tiga sketsa wajah tersangka pengebom.
5 November 2002, salah satu tersangka kunci Amrozi ditangkap di rumahnya di di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur.
Lima hari setelah penangkapan, Amrozi membeberkan lima orang yang menjadi tim inti peledakan. Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin adalah eksekutor di Sari Club dan Paddy's. Sementara M Gufron dan Mubarok menjadi orang yang membantu mempersiapkan peledakan.
21 November 2002, Imam Samudra berhasil ditangkap di dalam bus Kurnia di kapal Pelabuhan Merak. Ia hendak melarikan diri ke Sumatra.
3 Desember 2022, Ali Gufron yang juga kakak Amrozi ditangkap di Klaten, Jawa Tengah. Informasi dari tim Investigasi Bom Bali I, terkuak otak pelaku bom Bali yang jumlahnya empat orang, satu di antaranya anggota Jamaah Islamiah (JI).
Pada Juni 2003, sidang tersangka bom Bali I mulai digelar. Amrozi pada 30 Juni 2003 divonis mati. Imam Samudra menyusul divonis mata pada 28 Juli 2003.
7 Agustus 2003, Amrozi divonis mati, disusul Ali Gufron divonis sama pada 25 Agustus 2003. Pada 9 November 2008, Amrozi Cs dieksekusi mati di Nusakambangan.