4 SPPG Baru Rejang Lebong Perluas Akses Gizi di Daerah 3T
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong terus memperkuat komitmennya dalam menekan angka stunting dan meningkatkan status gizi masyarakat melalui perluasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam rapat koordinasi pada Senin (3/11), Pemkab secara resmi mengajukan pembentukan empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru di wilayah-wilayah terpencil yang masuk kategori daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Rejang Lebong, Elva Mardiana, yang memimpin langsung rapat tersebut, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat, terutama di kawasan sulit dijangkau, memperoleh akses terhadap makanan bergizi.
Baca Juga: Jelang Nataru: Bupati Rejang Lebong Pimpin Rapat Penting! Harga Kebutuhan Pokok Dijamin Aman?
Pemerataan Gizi di Kawasan Sulit Akses
“Kami berkomitmen agar tidak ada lagi masyarakat yang tertinggal dari layanan pemenuhan gizi. Daerah terpencil pun harus merasakan manfaat dari program MBG ini,” ujar Elva.
Baca Juga: Video Detik-detik Oknum Camat dan PPPK di Bengkulu Digerebek Dalam Kamar Kos
Empat lokasi yang diusulkan untuk pembangunan SPPG baru adalah Desa Blumai II, Durian Mas, Lubuk Belimbing I, dan Sinar Gunung. Keempat desa ini dipilih berdasarkan kondisi geografis dan keterbatasan fasilitas pelayanan gizi di wilayah tersebut.
Saat ini, Kabupaten Rejang Lebong telah memiliki tujuh SPPG aktif yang tersebar di beberapa kecamatan, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 18.866 orang. Penerima manfaat ini terdiri dari balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan siswa sekolah dasar.
Dorong Ekonomi Lokal Melalui Kolaborasi UMKM
Koordinator Program MBG Rejang Lebong, Anastasia Intan P., menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“SPPG berkolaborasi dengan UMKM, koperasi, dan BUMDes dalam pengadaan bahan pangan. Dengan begitu, masyarakat lokal ikut berdaya dan ekonomi desa ikut tumbuh,” jelasnya.
Menurut Anastasia, bahan pangan seperti beras, sayuran, ikan, ayam, dan telur dipasok langsung dari petani serta pelaku usaha kecil di wilayah setempat. Sistem ini menciptakan rantai ekonomi yang sehat dan mencegah praktik monopoli pengadaan. Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, Pemkab Rejang Lebong juga bekerja sama dengan Balai POM Bengkulu.
Pembahasan Percepatan Pembangunan Sppg
Elva Mardiana menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus memperluas cakupan program MBG secara bertahap. Ia berharap usulan empat SPPG baru ini dapat segera disetujui oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga pelaksanaannya bisa dimulai pada tahun mendatang.
“Program ini bukan sekadar memberi makan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi Rejang Lebong yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tegasnya, sebagai bagian dari visi daerah untuk mewujudkan “Rejang Lebong Sehat dan Tangguh Gizi”.