5 Fakta Kecelakaan Maut Bus Sakhindra di Batu Malang
Daerah

Bus pariwisata Sakhindra Trans yang mengangkut 39 siswa dan satu guru pendamping SMK TI Bali Global Badung mengalami kecelakaan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025) malam.
Akibat kecelakaan maut itu, empat pengguna jalan di sekitarnya tewas. Sementara kondisi seluruh penumpang dalam bus dilaporkan selamat.
Video detik-detik kecelakaan maut bus Sakhindra beredar luas di media sosial. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.15 WIB.
Baca Juga: Breaking News! Kecelakaan Maut di Plumpang, Truk Pertamina Tabrak Motor-Mobil
Berikut fakta kecelakaan maut bus Sakhindra di Batu, Malang.
1. Surat Izin Kedaluwarsa
Berdasarkan penyelidikan polisi, bus dengan nomor polisi DK 7942 GB itu surat izin angkutannya sudah kedaluwarsa sejak 26 April 2020.
Baca Juga: Video Detik-detik Menegangkan Densus 88 Tangkap Teroris di Kota Batu
Masa berlaku uji berkala kelayakan atau KIR bus itu juga sudah mati sejak akhir 2023.
"Uji berkalanya atau yang kita kenal dengan KIR, mati tanggal 15 Desember 2023. Ini fakta sementara yang kami dapati," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin, Kamis (9/1/2025).
2. Rem Blong
Berdasarkan pengakuan sopir bus pariwisata Sakhindra Trans tersebut, kecelakaan diakibatkan rem blong.
"Busnya dari Bali, sementara penyebabnya diduga rem blong. Tapi kami masih mempelajari atau mendalami lagi," ujar Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata.
3. Belasan Kendaraan Rusak
Akibat kecelakaan maut bus Sakhindra itu, 12 kendaraan mengalami kerusakan.
Rinciannya, masing-masing enam kendaraan roda empat dan roda dua.
4. Total Korban
Kecelakaan maut itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka.
Pihak Jasa Raharja akan memberikan santuan kematian kepada masing-masing ahli waris korban meninggal kecelakaan maut tersebut sebesar Rp 50 juta.
5. Psikis Terguncang
Sementara seluruh siswa dan guru pendamping yang berada dalam bus, mengalami guncangan secara psikis.
"Untuk sementara kondisi anak-anak dan guru pendamping, Astungkara semua sehat secara fisik. Walaupun secara psikis masih terguncang," ungkap Kepala SMK TI Bali Global Badung, I Made Indra Arimbawa.