5 Jam Berdiri di Terik Matahari, Siswa SD Bandung Kecewa Wali Kota Batal Datang
Rasa kecewa mendalam harus dirasakan puluhan siswa SD Negeri 117 Batununggal, Kota Bandung. Niat menyambut orang nomor satu di Kota Bandung, mereka justru berakhir kelelahan bahkan menangis di pinggir jalan.
Anak Sd Sedang Menunggu Wali Kota Bandung Di Pinggir Jalan (Instagram)
Peristiwa ini bermula ketika sekolah menerima instruksi dari Lurah setempat agar para siswa bersiap menyambut kehadiran Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Farhan dijadwalkan meninjau program Buruan SAE, program urban farming yang tengah digalakkan di wilayah tersebut.
Lima Jam Berjemur, Kunjungan Mendadak Batal
Dalam unggahan viral akun Instagram @jabodetabek24info pada 25 November 2025, para siswa sudah bersiaga sejak pagi. Mereka diminta berbaris di pinggir jalan untuk menanti rombongan pejabat.
Namun penantian itu berubah menjadi ujian fisik. Sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB, anak-anak berdiri dan duduk di bawah terik matahari. Setelah lima jam, kabar mengejutkan datang: kunjungan Wali Kota dibatalkan.
Dalam video yang beredar, raut kelelahan tampak jelas. Beberapa siswa duduk lesu di trotoar, sementara guru berusaha menenangkan mereka.
"Namun setelah menunggu cukup lama dari jam 08.00 WIB sampai jam 13.00 WIB, tiba-tiba dibatalkan karena Bapak Wali Kota batal datang. Akibat kejadian tersebut banyak siswa yang kecewa dan menangis," tulis akun @jabodetabek24info.
Warganet Geram: "Kenapa Murid Harus Sambut Pejabat?"
Komentar netizen mengenai kodisi anak sd yang menunggu hingga lima jam (Instagram)
Insiden ini langsung menuai kritik. Banyak warganet menyesalkan tradisi penyambutan pejabat yang mengorbankan kenyamanan siswa sekolah dasar.
Akun @1fgukie mempertanyakan urgensi melibatkan anak-anak.
"Kenapa juga murid-murid kudu nyambut pejabat," tulisnya.
Tak hanya itu, sebagian warganet menilai pihak sekolah seharusnya mengambil keputusan tegas demi kondisi murid.
"Lagian gurunya bukan ambil inisiatif buat balik masuk kelas, hanya seorang Wali Kota pakai disambut," komentar @mauliarachmi29.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah dan sekolah agar lebih bijak melibatkan siswa dalam kegiatan seremonial, terutama saat jadwal pejabat tidak pasti.