81 Hari Diblokade Israel! 87 Truk Bantuan Akhirnya Masuk ke Gaza
Nasional

Sebanyak 87 truk bantuan akhirnya berhasil masuk ke Jalur Gaza setelah 81 hari diblokade Israel.
Masuknya 87 truk bantuan ke Gaza menandai pengiriman pertama setelah 81 hari Israel melakukan penutupan perlintasan perbatasan.
Demikian diumumkan Kantor Media Pemerintah Palestina pada Rabu (21/5/52025).
Baca Juga: Gunakan Jet Tempur, Israel Lancarkan Serangan ke Iran Dini Hari
"Hingga saat ini, 87 truk yang membawa berbagai jenis bantuan telah masuk ke Jalur Gaza," ungkap Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah, Ismail Al-Thawabteh, dilansir dari Anadolu, Jumat (23/5/2025).
Dialokasikan ke Sejumlah Organisasi Internasional
Warga membagikan bantuan yang berhasil masuk ke Gaza setelah 81 hari diblokade oleh Israel. [Instagram]
Baca Juga: Dear Prabowo Subianto! Dubes Palestina Bawa Pesan Penting dari Mahmoud Abbas, Apa Itu?
Ia juga menjelaskan bahwa bantuan tersebut dialokasikan untuk sejumlah organisasi internasional dan lokal sebagai bagian dari upaya penyaluran kepada masyarakat Palestina guna memenuhi sebagian dari kebutuhan kemanusiaan mendesak mereka.
Menurut pernyataan resmi Kantor Media Pemerintah Palestina pada Senin lalu, Jalur Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari, termasuk bantuan medis, pangan, dan 50 truk bahan bakar, untuk menyelamatkan nyawa di tengah kelaparan yang semakin parah akibat penutupan perbatasan oleh Israel selama lebih dari dua bulan.
Israel Blokade Gaza sejak 2 Maret 2025
Sejak 2 Maret, Israel memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza, menutup akses masuk bantuan kemanusiaan dan mendorong wilayah tersebut ke jurang kelaparan yang telah merenggut banyak nyawa.
Meski mendapat tekanan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, militer Israel terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023.
Warga Palestina di Gaza mengantri makanan setelah diblokade hampir tiga bulan lamanya. [Instagram]
Serangan tersebut telah menewaskan hampir 53.700 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serbuannya ke wilayah kantong tersebut.