Lifestyle

Abaikan Perdebatan KTP, Gus Miftah Fokus Kirim Bantuan Cepat ke Korban Bencana

02 Desember 2025 | 20:13 WIB
Abaikan Perdebatan KTP, Gus Miftah Fokus Kirim Bantuan Cepat ke Korban Bencana
Gus Miftah ditemui di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Senin (1/12/2025) [FTNews/Raka]

Di tengah ramainya perdebatan mengenai kewajiban menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga bagi penerima bantuan bencana, pendakwah Gus Miftah memilih mengambil langkah berbeda. Ia menilai perdebatan administrasi justru berpotensi memperlambat upaya penyelamatan warga terdampak.

rb-1

Menurutnya, fokus utama saat ini adalah menghadirkan aksi cepat agar masyarakat segera mendapatkan bantuan. Karena itu, ia mengutamakan langkah tanggap darurat yang dapat langsung dirasakan para korban.

Gunakan Mekanisme Distribusi Cepat

rb-3

Gus Miftah ditemui di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Senin (1/12/2025) [FTNews/Raka]Gus Miftah ditemui di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Senin (1/12/2025) [FTNews/Raka]

Alih-alih mengirim logistik dari Jakarta yang membutuhkan waktu perjalanan panjang, Gus Miftah menggunakan metode distribusi yang lebih efisien. Ia langsung menyalurkan dana kepada relawan yang berada di daerah terdampak untuk membeli kebutuhan pokok di pasar lokal.

“Tim sudah mulai memborong sembako hari ini,” ujar Gus Miftah. Relawan di lapangan juga mulai menyusun skema distribusi berbasis wilayah prioritas, terutama bagi warga yang selama ini sulit dijangkau bantuan.

Kebutuhan Pangan Jadi Fokus Utama

Laporan dari lapangan menunjukkan antrean panjang warga di gudang Bulog dan pusat perbelanjaan, mengindikasikan situasi darurat pangan. Banyak keluarga kehabisan stok makanan karena akses logistik terhambat cuaca buruk.

Melihat kondisi itu, Gus Miftah menetapkan bantuan sembako sebagai kebutuhan prioritas, meliputi beras, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Sejumlah pengungsian juga melaporkan penurunan suplai makanan, sehingga bantuan dari tim relawannya diharapkan dapat menutup kekurangan hingga suplai resmi pemerintah kembali stabil.

Selain itu, relawan mulai mendata kebutuhan tambahan seperti selimut, popok bayi, dan air bersih sebagai persiapan bantuan tahap lanjutan.

Agenda Kunjungan dan Seruan Kolaborasi Kemanusiaan

Meski jadwal dakwah cukup padat, Gus Miftah memastikan akan mengunjungi langsung lokasi bencana. Ia dijadwalkan tiba di Aceh setelah rangkaian kegiatan di Lampung dan Jakarta, lalu melanjutkan perjalanan ke Padang pada Senin mendatang.

Ia juga merespons kabar hilangnya kontak selebgram Maell Lee dengan keluarganya di daerah terdampak. Meski belum berkomunikasi langsung, ia menegaskan siap berkolaborasi.

Menurut Gus Miftah, kerja kemanusiaan akan lebih kuat jika dilakukan bersama, baik oleh masyarakat umum maupun figur publik.

“Setiap tangan yang terulur akan mempercepat pertolongan bagi saudara-saudara kita,” ucapnya.

Aksi Cepat Tanpa Birokrasi

Gus Miftah ditemui di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Senin (1/12/2025) [FTNews/Raka]Gus Miftah ditemui di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Senin (1/12/2025) [FTNews/Raka]

Langkah Gus Miftah kembali menegaskan bahwa dalam kondisi darurat, kecepatan tindakan jauh lebih penting dibanding perdebatan administratif. Di saat banyak warga masih berjuang mendapatkan makanan dan tempat berteduh, birokrasi yang rumit hanya memperpanjang penderitaan.

Model distribusi cepat ini juga dapat menjadi contoh bagi relawan lain agar dapat membantu tanpa menunggu instruksi panjang. Dalam situasi bencana, waktu adalah nyawa dan setiap inisiatif nyata dapat memberi dampak besar bagi penyintas.

Tag Gus Miftah bantuan bencana bantuan korban Aceh distribusi cepat tanpa KTP

Terkait