Aceh Jadi Penentu Awal Ramadan, Hilal Berpotensi Terlihat di Sabang dan Lhoknga

Nasional

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13 WIB
Aceh Jadi Penentu Awal Ramadan, Hilal Berpotensi Terlihat di Sabang dan Lhoknga
Aceh terletak di posisi strategis untuk melihat hilal dibandingkan wilayah lain. Hal itu dijelaskan oleh Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh Tgk Alfirdaus Putra. (Meta AI)

Aceh jadi penentu awal Ramadan. Berdasarkan data, posisi hilal di Aceh pada Jumat (28/2/2025) sudah memenuhi kriteria imkan rukyah yand ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura).

rb-1

Aceh terletak di posisi strategis untuk melihat hilal dibandingkan wilayah lain. Hal itu dijelaskan oleh Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh Tgk Alfirdaus Putra.

“Berdasarkan perhitungan falak, tinggi hilal saat matahari terbenam di Sabang mencapai 4 derajat 40 menit, dengan elongasi terbesar 6 derajat 24 menit di Lhoknga. Ini artinya, hilal berpotensi bisa dilihat secara langsung jika cuaca cerah,” kata Alfirdaus Putra, yang juga Pria yang juga tim Falakiyah Kemenag Kanwil Aceh, dikutip dari NU Online, Jumat (27/2/2025).

Baca Juga: Bahaya Tidur Setelah Sahur yang Biasa Dilakukan Orang-orang

rb-3

Ilustrasi (Meta AI)

Menurut Alfirdaus Putra, Aceh terdapat enam titik pengamatan resmi yang jadi acuan sidang isbat Kementerian Agama RI.

Beberapa titik meliputi Sabang, Lhoknga, Calang, Meulaboh, Banda Aceh, dan Aceh Selatan.

Kemudian, posisi Aceh menghadap langsung ke Samudera Hindia membuat langit cenderung lebih terbuka, sehingga peluang keberhasilan rukyah lebih besar dibanding daerah lain.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet, Istana Sebut Bukan Peringatan Pertama Prabowo: Tidak Mau Ikut Silahkan di Luar!

Dia kemudian menjelaskan, jika ada saksi yang melihat hilal dan kesaksiannya diterima, awal Ramadhan kemungkinan besar ditetapkan pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Ilustrasi (Meta AI)

Namun, jika hilal tidak terlihat, maka umat Islam istikmal (menyempurnakan) bulan Sya'ban menjadi 30 hari.

.

Doktor lulusan UIN AR-Raniry Banda Aceh itu menerangkan, potensi perbedaan awal puasa, meski peluang rukyah di Aceh cukup besar, faktor cuaca tetap jadi tantangan.

Bulan Februari 2025 masuk musim hujan, sehingga awan mendung bisa menghalangi visibilitas hilal.

Jika hilal tidak terlihat, kata dia, ada kemungkinan terjadi perbedaan awal Ramadhan, terutama dengan organisasi yang mengandalkan rukyah murni seperti Nahdlatul Ulama (NU).

“Kalau tidak ada laporan hilal yang terlihat, PBNU kemungkinan akan mengistikmalkan bulan Sya'ban menjadi 30 hari. Sementara pemerintah bisa menetapkan awal Ramadhan berdasarkan data hisab yang menunjukkan hilal sudah memenuhi kriteria imkan rukyah di Aceh,” kata dia.

Tag Nahdlatul Ulama NU Puasa Bulan Puasa Aceh Hilal Bulan Ramadan

Terkini