“Carbon Capture†Tidak Berperan Besar Dalam Industri Baja?
Teknologi

FTNews - Saat ini, seluruh dunia saling berlomba-lomba untuk menghasilkan green energy untuk mencapai net zero emission.Â
Permasalahan lingkungan, seperti pemanasan global, menjadi permasalahan yang sangat besar akhir-akhir ini. Pasalnya, keadaan ini menjadi lebih buruk setiap tahunnya akibat dari ulah manusia.
Oleh sebab itu, kini seluruh negara di bumi ini ingin mengurangi emisi tersebut untuk memperlambat laju pemanasan global. Salah satu upaya untuk merealisasikan aksi tersebut adalah dengan carbon capture and storage (CCUS).
Baca Juga: Jajaran Eksekutif OpenAI Satu per Satu Minggat, Ada Apa?
Penyerapan dan penyimpanan karbon menjadi salah satu upaya untuk menangkap gas karbon yang menjadi polusi dalam operasi industri dan pembangkit listrik.
Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah menerapkan CCUS untuk mendukung peningkatan produksi migas dan mengurangi gas rumah kaca.
Akan tetapi, sebuah penelitian menunjukan bahwa terdapat sebuah permasalahan dalam pengaplikasian CCUS.Â
Baca Juga: China Mengecam AS karena Larangan Penggunaan Aplikasi TikTok
Ketidakefektifan CCUS di Industri Baja
Ilustrasi industri baja. Foto: Canva
Sebuah penelitian dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) mengatakan bahwa CCUS tidak efektif dalam industri baja. Saat ini, industri baja menghasilkan sebanyak 8 persen dari total polusi karbon dioksida yang ada di dunia.
Meski banyak perusahaan dalam industri ini menggunakan CCUS, namun tidak adanya kemajuan jalan skala komersial untuk dekarbonisasi.
“Rencana para pembuat baja besar untuk CCUS cenderung menunda penerapan teknologi tersebut dalam skala komersial hingga tahun 2040-an dan kurang rinci,†papar Simon Nicholas, Kepala Analis Keuangan Baja IEEFA.Â
“Teknologi CCUS telah ada selama hampir 50 tahun dan telah mengalami sejarah kinerja buruk yang signifikan,†lanjutnya.
CCUS rentan terhadap risiko finansial, teknologi, dan lingkungan hidup yang signifikan. Selain itu, ketidakpastian mengenai efektivitas penyimpanan CO2 geologis dalam jangka panjang menjadi permasalah CCUS juga.
Keunikan setiap proyek CCUS membatasi pembelajaran teknologi dan pengurangan biaya. Biaya penerapan penangkapan karbon hampir tidak berkurang dalam beberapa dekade terakhir.Â
Sementara itu, biaya teknologi seperti energi terbarukan dan penyimpanan baterai telah menurun, dan akan ada pengurangan lebih lanjut di masa depan.
“Badan Energi Internasional (IEA) memiliki rekam jejak ketergantungan pada CCUS untuk dekarbonisasi,†jelas Nicholas.Â
“Namun kini tampaknya mereka mulai mengubah pandangan jangka panjangnya mengenai dekarbonisasi industri baja. Kami memperkirakan IEA akan terus menurunkan peran CCUS dalam dekarbonisasi baja pada pembaruan di masa mendatang,†kata Nicholas.