Airlangga Hartarto Mundur, Joko Widodo Jadi Ketum Golkar?
Politik

FT News - Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai ketua umum partai Golkar, Minggu (11/8/2024).
Dalam pernyataan resmi yang ia bacakan, Airlangga mengatakan bahwa ia mundur setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan partai Golkar.
Menurut Airlangga, ia mundur sebagai ketum Golkar dalam rangka transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga seperti dikutip.
Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri seebagai ketua umum partai Golkar, Minggu (11/8/2024). [Instagram]
Disampaikan oleh Airlangga bahwa dalam proses selanjutnya, Golkar akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai debgan ketentuan AD/ART partai.
Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri
Airlangga menegaskan bahwa proses politik di internal Golkar wajib dilakukan dengan damai, tertib dan menjunjung tinggi marwah partai.
Lantas siapa kira-kira yang bakal gantikan Airlangga Hartarto sebagai ketum Golkar?
Pada Maret 2024, sempat santer isu yang menyebut bahwa Presiden Jokowi bakal menjadi ketum Golkar. Jokowi sendiri tersirat membantah soal isu tersebut.
Meski tidak tegas menolak untuk jadi ketum Golkar, Jokowi saat ditanya mengenai isu hanya tertawa. Hal itu dilakukan Jokowi saat kunjungan kerja ke Pontianak pada 21 Maret 2024.
Presiden Jokowi. Foto: Kementerian Kominfo
"Hahaha, saya sementara ini jadi ketua Indonesia saja, hahaha," ucap Jokowi seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden.
Isu mengenai Jokowi menjadi ketum Golkar santer terdengar pasca ia sudah tak lagi jadi kader PDIP pasca Pilpres 2024. Hal ini disampaikan pihak PDIP pada Mei 2024.
Isu ini juga sempat direspon oleh eks ketum Golkar, Abu Rizal Bakrie. Ical begitu sapaan akrabnya pada Maret 2024, mengatakan ada dua celah jika Jokowi ingin jadi ketum Golkar.
Pertama, lewat kaderisasi Golkar selama lima tahun dan mengubah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.