Akhirnya, Bahlil Lahadalia Izinkan Ojol ‘Minum’ Pertalite
Otomotif

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia akhirnya memberikan izin ojek online alias ojol untuk membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite walaupun akan ada skema subsidi yang diubah.
Pernyataan Bahlil Lahadalia itu artinya menggugurkan pernyataan sebelumnya yang melarang ojol untuk membeli Pertalite karena masuk dalam kategori usaha.
“UMKM semua kemungkinan besar subsidinya dalam bentuk bahan (BBM), jadi kalau dia minyak, kita tidak akan mengalihkan ke BLT (Bantuan Langsung Tunai). Nah ojol akan masuk dalam kategori UMKM,” ucap Bahlil Lahadalia di Jakarta, Rabu (4/12).
Baca Juga: Komisi Energi akan Dipimpin Golkar, Bahlil Lahadalia: Sepertinya Begitu
Walau sudah dipastikan bahwa ojol bisa membeli Pertalite, Bahlila mengatakan pemerintah masih mengkaji kriteria ojol yang berhak mendapatkan subsidi BBM. Hal itu dikarenakan ojol memiliki plat hitam bukan kuning seperti angkutan umum. Sementara pemerintah ingin subsidi diberikan kepada angkutan dengan plat kuning.
“Jadi nanti subsidi yang akan kita kasih dalam exercise yang salah satu di antaranya plat kuning akan mendapatkan subsidi. Bagi ojol yang sekarang terjadi dinamika itu kan kita lagi meng-exercise bagaimana membedakan mana plat hitam yang usaha ojol, mana yang bukan,” jelasnya.
Bahlil menuturkan, nantinya subsidi BBM akan disalurkan dengan skema beragam seperti blending, yaitu subsidi barang atau bahan seperti yang diberikan kepada UMKM.
Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka, Bahlil Berdalih Ingin Jadikan Pengecer Menjadi Sub Pangkalan: Kami Selesaikan Ini!
Akan tetapi, ada juga subsidi BBM yang disalurkan menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat. Bahlil menyebutkan pihaknya akan mengumumkan kriteria penerima subsidi BBM, setelah diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Insya Allah (diumumkan) Desember ini,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, Bahlil Lahadalia memerikan sinyak bahwa ojol tidak akan diberi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, seperti di antaranya Pertalite.
Menurut Bahlil, ojol adalah kegiatan usaha sehingga pemerintah tidak semestinya mengucurkan subsidi BBM.
“Ojek dia kan pakai untuk usaha. Ojek itu alhamdulillah, kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita yang bawa motornya. Tapi sebagian kan juga punya orang yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan. Masa yang kayak gini disubsidi?” terangnya.
Pernyataan Bahlil Lahadalia itu menuai protes dari Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono.
Igun Wicaksono mengatakan, pernyataan yang dilontarkan oleh Bahlil Lahadalia dinilai menantang para pengemudi ojol untuk melakukan protes secara besar-besaran.
“Pernyataan yang disampaikan Pak Bahlil ini merupakan pernyataan menantang kami para pengemudi ojol untuk melakukan protes besar terhadap pemerintah, blunder apalagi yang akan disampaikan pemerintah ini?” tegasnya.