Akhirnya China Bongkar Asal-usul Covid-19, Peringatkan AS Jangan Berpura-pura Tuli dan Bisu!

Nasional

Kamis, 01 Mei 2025 | 05:34 WIB
Akhirnya China Bongkar Asal-usul Covid-19, Peringatkan AS Jangan Berpura-pura Tuli dan Bisu!
Ilustrasi Virus Covid-19/foto: istimewa

Akhirnya China membongkar asal-usul Covid-19 yang diperdebatkan selama bertahun-tahun. Sejak lama Amerika Serikat gencar menuduh virus Covid-19 berasal dari laboratorium di China yang juga dituduh menutup-nutupi kebocoran laboratoriumnya.

rb-1

China sudah membantah tapi AS sepertinya keukeuh menuduh China.

Yang terbaru, China membuat klaim mengejutkan dengan menyebut Covid 19 bukan berasal dari China melainkan Amerika. Pernyataan mengejutkan itu juga tertuang dalam laporan Pemerintah China terkait virus corona.

Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Terus Bermutasi, Menkes: Masyarakat Jangan Panik

rb-3

Ilustrasi-- foto zydeaosika/pexels.com

Dalam buku putih yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara China disebutkan bahwa virus tersebut, kemungkinan sudah menginfeksi jauh sebelum wabah Covid meletus di China. Lalu dipaparkan, pada Januari 2020, 'AS menyadari bahwa epidemi virus corona baru menyebar dengan cepat di dalam perbatasannya' dan memilih untuk 'meremehkan tingkat keparahan epidemi... (pada) beberapa kesempatan membandingkan Covid-19 dengan flu, mengatakan bahwa penyakit itu akan hilang secara otomatis suatu hari nanti.

'AS telah menjadikan China kambing hitam utama atas respons Covid-19 yang salah urus. Ketidakpedulian dan tindakan yang tertunda dari pemerintah AS telah membuang-buang waktu berharga yang telah diamankan China untuk perang global melawan pandemi.’

Buku Putih tersebut selanjutnya menuduh bahwa virus tersebut berakar di tanah AS, merinci wabah penyakit pernapasan dari Mei hingga Oktober 2019 yang menurut pemerintah China merupakan kasus Covid, meskipun hasil uji lab tidak pernah menyimpulkan hal ini.

Baca Juga: Menkes: Transisi Pandemi ke Endemi Tak Bisa Diputuskan Sendiri
Suasana di Laboratorium/Foto: Pavel Danilyuk, pexels.com

“Sebuah studi CDC AS mengungkapkan bahwa dari 7.389 sampel survei serologis yang dikumpulkan dari sembilan negara bagian antara 13 Desember 2019 dan 17 Januari 2020, 106 di antaranya positif antibodi SARS-CoV-2. Hal ini menunjukkan bahwa virus tersebut sudah ada di AS sebelum kasus resmi pertama diidentifikasi,” kata buku putih tersebut.

Klaim yang menyesatkan berlanjut bahwa sebuah studi NIH membuktikan bahwa virus corona telah beredar luas pada Desember 2019.

Peneliti NIH menguji 24.079 sampel darah yang dikumpulkan dari peserta di 50 negara bagian antara 2 Januari dan 18 Maret 2020, dan mengidentifikasi sembilan sampel yang mengandung antibodi terhadap virus tersebut.

Para pejabat mengatakan: 'Pemerintah AS, alih-alih menghadapi kegagalannya dalam menanggapi Covid-19 dan merenungkan kekurangannya, malah telah mencoba mengalihkan kesalahan dan mengalihkan perhatian orang dengan tanpa malu-malu mempolitisasi penelusuran asal-usul SARS-CoV-2. Dikutip dari Daily Mail.

'Investigasi menyeluruh dan mendalam tentang asal-usul virus harus dilakukan di Amerika Serikat. Amerika Serikat harus menanggapi kekhawatiran yang wajar dari masyarakat internasional, dan memberikan jawaban yang bertanggung jawab kepada dunia.’

Pengakuan CIA

Beberapa lembaga AS, termasuk CIA, menyatakan bahwa bukti mengarah ke laboratorium di Institut Virologi Wuhan di Tiongkok sebagai sumber virus, yang menurut mereka bocor dari laboratorium tersebut baik secara tidak sengaja maupun sengaja.

CIA mengatakan bahwa mereka memiliki ‘keyakinan rendah’ dalam penilaiannya dan mencatat bahwa asal usul laboratorium dan asal usul alami tetap masuk akal. FBI dan Departemen Energi juga telah menyatakan bahwa virus tersebut lolos dari WIV, meskipun juga dengan ‘keyakinan rendah.’

China telah menangkis tuduhan kebocoran laboratorium selama bertahun-tahun, sering kali menjadi sasaran para petinggi China di Kongres yang telah mengajukan laporan investigasi tentang asal usul pandemi. Banyak ahli virologi dan epidemiologi percaya bahwa virus corona muncul pada populasi manusia setelah ditularkan antara berbagai hewan inang.

Ilustrasi/Foto: Pavel Danilyuk, pexels.com

Bertentangan dengan tuduhan berulang di AS, pemerintah China mengatakan pada bulan Januari bahwa 'sangat tidak mungkin' virus itu berasal dari laboratorium, menambahkan bahwa sikap ini 'telah diakui secara luas oleh komunitas internasional dan komunitas ilmiah.'

Pemerintah China mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa AS tidak boleh terus 'berpura-pura tuli dan bisu,' tetapi harus menanggapi kekhawatiran yang sah dari komunitas internasional.***

Sumber: Daily Mail

Tag Virus Covid-19 Pandemi Covid-19 Asal Usul Virus Covid-19 China Tuduh AS Awal Mulai Covid-19

Terkini