"Aku Masih Belajar Jadi Ayah" Pengakuan Jujur Ringgo Agus Rahman yang Bikin Hati Meleleh

Ringgo Agus Rahman dengan jujur mengungkapkan kebingungannya dalam memahami peran sebagai ayah.

"Sampai sekarang aku masih mencari tahu, apa cukup dengan mengantar anak sekolah setiap hari? Aku ingin melakukan yang terbaik, tapi siapa tahu anakku punya ekspektasi berbeda," ujar aktor 42 tahun ini dalam konferensi pers, Jumat (4/7).

Bersama sang istri, ia terus berusaha menjadi sosok orang tua yang bisa diandalkan dan dipercaya.

Baca Juga: Film Panggil Aku Ayah, Remake Korea yang Dibalut Kearifan Lokal Sunda

Di Balik Candaan Kasar, Ada Kerinduan akan Kehadiran

Ringgo ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat pada Jumat (4/7)[ Raka]

Meski kerap bercanda kasar dengan anak-anaknya seperti ketika putrinya Bjorka bilang lebih sayang kaos kaki bau ketimbang ayahnya - Ringgo paham ada momen-momen berharga yang tak tergantikan.

Baca Juga: Ringgo Agus Rahman Ikut Pantau Perkembangan Kasus Ganggan Gagal Ginjal

"Tapi saat mau tidur, dia tetap minta dipeluk," ceritanya dengan mata berbinar.

Aktor yang lebih memprioritaskan peran sebagai ayah ketimbang status selebritis ini meyakini bahwa waktu berkualitas adalah kunci hubungannya dengan anak.

Menanti Saat Anak Mau Bercerita tentang Cinta Pertama

Ringgo ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat pada Jumat (4/7)[ Raka] Ringgo berharap bisa menjadi tempat curhat yang nyaman bagi anak-anaknya.

"Aku menunggu saat mereka bercerita suka sama siapa. Kalau sampai cerita, berarti mereka benar-benar percaya padaku," ujarnya penuh harap.

Dengan segala ketidaksempurnaannya, Ringgo berkomitmen untuk terus belajar menjadi ayah yang lebih baik setiap hari.

Sinopsis Film 'Panggil Aku Ayah': Refleksi Perjuangan Menjadi Orang Tua

Sebagai seorang aktor yang pernah terlibat dalam film bertema parenting, Ringgo Agus Rahman membintangi "Panggil Aku Ayah" (2025) sebuah film drama keluarga yang menyentuh hati.

Film ini mengisahkan tentang Bayu (diperankan oleh Ringgo), seorang ayah muda yang harus berjuang memahami tanggung jawab sebagai orang tua setelah ditinggal sang istri.

Dengan latar belakang kehidupan urban, cerita ini mengangkat konflik emosional antara Bayu dan anak perempuannya yang kesulitan menerima kehadirannya sebagai figur ayah.

Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini tidak hanya menampilkan dinamika hubungan orang tua dan anak, tetapi juga menggali kompleksitas peran seorang ayah di era modern. Beberapa adegan dalam film ini mungkin mengingatkan pada pengalaman pribadi Ringgo dalam mengasuh anak-anaknya bagaimana menjadi orang tua tidak selalu tentang kesempurnaan, tetapi tentang kehadiran dan usaha tulus. (Raka)