Alasan Siswa Coba Bunuh Diri Lompat dari Lantai 3 SMPN 73 Tebet
Metropolitan

FTNews - Polisi mengungkap alasan siswa berinisial GAD (14) lompat dari lantai tiga sekolahnya. Peristiwa yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka ini terjadi di SMPN 73 Jalan Tebet timur II, Jakarta Selatan, pada Senin (20/5).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam menuturkan korban diduga mengalami frustasi. Pasalnya korban merasa dijauhi oleh teman sekolahnya.
“Ya dugaan sementara keterangan dari korban karena merasa dijauhi. Jadinkorban merasa berkecil hati, frustasi akibat dijauhi teman-temannya,†kata Ade Ary, di Polda Metro Jaya, pada Selasa (21/5).
Baca Juga: Bak Anak Tangga, Ini Tampang Tersangka Spesialis Mutilasi Bajaj di Jakarta Barat
Sementara itu Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini menyebutkan bahwa korban telah diberikan pertolongan atas peristiwa ini. Kemudian pihak kepolisian bersama beberapa stakeholder terkait masih mendalami kejadian yang menimpa siswa SMPN 73 Jakarta tersebut.
“Saat ini korban sudah di lakukan pertolongan pertama pihak sekolah, Polsek Tebet dan saat ini Unit PPA juga sedang melakukan pendalaman ya terkait dengan kejadian ini,†ucap Ade Ary.
“Kami menghimbau ya kita semua sama-sama untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak. Kami akan meningkatkan kegiatan edukasi ada police goes to school, patroli, Kapolsek jadi pembina upacara, berkomunikasi terus dengan guru BP, kepala sekolah, orang tua murid. Kita bekerja sama ya anak-anak ini kan generasi penerus bangsa, harus kita rawat,†lanjut Ade Ary.
Baca Juga: 2.304 Personel Gabungan Amankan Aksi Kepala Desa di Depan Gedung DPR
Untuk diketahui, Kapolsek Tebet, Kompol Murodih membenarkan adanya peristiwa ini. Korban melancarkan aksinya sekitar pukul 13.00 WIB.
“Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki sebelah kanan dan tangan kiri. Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet,†kata Murodih, saat dihubungi, pada Senin (20/5).
Lebih lanjut Murodih menuturkan peristiwa ini terjadi awalnya korban bersama rekan-rekannya sedang berkumpul di ruang kelas VII E di lantai 3 Gedung SMPN 73 saat jam istirahat belajar sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian tiba-tiba korban sempat menyuruh rekannya bernama Andre dan Rafandra yang merupakan saksi untuk keluar ruangan kelas.
“Korban kemudian membuka jendela kelas, saksi sempat teriak melarang korban untuk lompat, namun tidak di hiraukan. Korban langsung melompat ke luar jendela,†ungkap Murodih.
Setelahnya korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73. Kemudian korban kembali jatuh ke lantai 1. Sementara itu Murodih menyebutkan kondisi korban saat ini sadar dan dapat diajak berkomunikasi.
“Korban lompat karena frustasi, keinginan sendiri dan tidak ada yang mendorong. Tujuan korban lompat tersebut ingin bunuh diri dan mengakhiri hidupnya,†ungkap Murodih.