Alasan UAS Sebut Valentine Hari Zina Internasional
Lifestyle

Setiap tanggal 14 Februari, diperingati Hari Valentine atau juga dikenal sebagai hari kasih sayang. Pada hari tersebut, biasanya para pasangan mengadakan makan malam romantis atau bertukar kado manis seperti cokelat, bunga, atau cincin.
Namun, Valentine tak bisa dirayakan oleh umat Muslim. Hal ini lantaran asal-usul hari Valentine bertentangan dengan ajaran Islam.
Diketahui, hari kasih sayang ini sebenarnya merupakan peringatan kematian Santo Valentino, yang merupakan tokoh orang suci martir Roma Kuno yang membela orang-orang yang jatuh cinta. Dia meninggal pada 14 Februari tahun 237.
Baca Juga: Wicky Victor Olindo dan Yunita Siregar Menikah, Ini Deretan Selebriti yang Ucapkan Selamat
Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS pernah mengingatkan umat Islam untuk tak merayakan Valentine. Dia menyebut bahwa Valentine tak lebih dari hari zina internasional.
"Santo Valentino, Santo artinya suci maka ada namanya Santo Velentino, dialah yang membebaskan tentara yang sedang bercinta, dinikahkannya, maka akhirnya dia dibunuh. Maka, hari kematiannya itu dikenang dengan hari cinta," ujar UAS dalam cuplikan video di channel YouTube Crop Studio yang dilihat FT News pada Rabu (13/2/2025).
"Tapi ternyata, nanti tanggal 14 Februari itu adalah hari zina internasional. Di malam itu, semua orang keluar dengan pasangannya. Bahkan, hotel-hotel di Pekanbaru pasang harga promo, malam cinta setengah harga plus sarapan pagi," sambungnya.
Baca Juga: Valentine dalam Islam, Emang Boleh? Ini Hukum Bagi yang Merayakan!
Maka dari itu, UAS menyarankan malam 14 Februari untuk membuat kajian di masjid-masjid. Pengajian menolak kemungkaran.
Merujuk pernyataan UAS tentang Valentine sebagai perayaan zina internasional, hal ini lantaran momen Valentine lekat dengan momen berduaan bersama pasangan.
Momen berduaan tersebut pun yang dinilai sebagai zina yang pada dasarnya dilarang di agama Islam.