Antisipasi Demo 1 September Sejumlah Kota Terapkan PJJ dan Libur Sekolah
Menjelang aksi demonstrasi besar pada Senin (1/9/2025), pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) bersama sejumlah Dinas Pendidikan (Disdik) daerah mengambil langkah antisipatif.
Menteri Abdul Mu'ti menggelar rapat koordinasi sehari sebelumnya untuk membahas penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di wilayah rawan.
Baca Juga: ASN DKI Jakarta WFH Hingga Oktober, Siswa PJJ saat KTT ASEAN
Tujuannya adalah memastikan keselamatan siswa tanpa menghentikan proses belajar mengajar.
Kebijakan Berbeda di Tiap Daerah
Ilustrasi Anak Sekolah
Setiap daerah menyesuaikan kebijakan pendidikan sesuai tingkat risiko di wilayahnya.
Baca Juga: Sekolah di 9 Kecamatan PJJ 100 % saat KTT ke-43 ASEAN
Jakarta Disdik DKI memberi fleksibilitas kepada sekolah di sekitar titik aksi untuk beralih ke PJJ mulai Senin (1/9). Kepala Disdik Nahdiana menegaskan, sekolah yang dianggap aman tetap dianjurkan melanjutkan tatap muka, sementara sekolah terdampak boleh mengambil kebijakan PJJ sesuai kebutuhan dan permintaan orang tua.
Bandung Disdik Jawa Barat mengumumkan PJJ bagi 29 sekolah dari TK hingga SMP yang berada di sekitar titik unjuk rasa. Kota Bandung sendiri telah menetapkan status siaga satu. Kepala Disdik Asep Gufron juga meminta sekolah lain di dekat lokasi aksi menyesuaikan bila diperlukan.
Yogyakarta Disdik Kota Yogyakarta menerapkan PJJ selama dua hari (1–2 September 2025) untuk seluruh jenjang. Keputusan ini bertujuan menjaga ketertiban dan keamanan, sekaligus melindungi siswa dari potensi risiko di jalan.
Kendari Berbeda dari kota lain, Kendari justru memilih meliburkan seluruh sekolah dari SD hingga madrasah pada Senin (1/9). Kebijakan ini dikonfirmasi langsung oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, melalui surat edaran resmi.
PJJ Jadi Alternatif Aman
Ilustrasi Anak Sekolah
Kebijakan ini mencerminkan prioritas pemerintah daerah dalam menjaga keamanan anak-anak sekolah di tengah situasi rawan. Langkah proaktif berupa PJJ atau libur sekolah tidak hanya mencegah risiko di lapangan, tetapi juga memastikan kegiatan belajar tetap berjalan dalam format berbeda.
Belajar dari Pengalaman Pandemi
Pengalaman pandemi COVID-19 membuktikan bahwa PJJ bisa menjadi solusi alternatif yang efektif. Karena itu, penguatan infrastruktur digital dan pelatihan guru untuk mengoptimalkan pembelajaran daring dinilai penting.
Dengan demikian, pendidikan nasional bisa lebih tangguh, baik saat menghadapi kondisi darurat maupun untuk jangka panjang dalam membangun sistem belajar yang modern dan adaptif.