ASN DKI Jakarta WFH Hingga Oktober, Siswa PJJ saat KTT ASEAN
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, bakal menerapkan uji coba sistem bekerja dari rumah (work from home) selama dua bulan (21 Agustus-21 Oktober 2023). Hal ini untuk menekan dampak polusi udara dan jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Aturan ini akan mereka terapkan bagi ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Pemberlakuan sistem bekerja dari rumah (WFH) ini bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak melakukan pelayanan secara langsung.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan, WFH dengan presentase kehadiran 50 persen di lingkungan Pemprov DKI Jakarta hanya bagi ASN yang fungsinya staf atau pendukung.
Baca Juga: Kapolri Diminta Evaluasi Penggunaan dan Penyimpanan Senpi
“Namun, tidak berlaku pada layanan yang bersifat langsung kepada masyarakat, seperti RSUD, Puskesmas, Satpol PP, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, hingga pelayanan tingkat kelurahan,†kata Sigit dalam pernyataan tertulisnya baru-baru ini.
Ia memastikan jajaran Pemprov DKI Jakarta tetap berupaya memberikan pelayanan optimal ke masyarakat.
Siswa PJJ 50 Persen
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Ingatkan Pentingya Persiapan Keamanan Mudik 2023
Selain itu, WFH ini juga menjadi upaya mendukung pelaksanaan KTT ASEAN 4-7 September 2023. Bahkan Pemprov DKI pun akan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebijakan PJJ bagi sekolah yang berada di sekitar lokasi KTT ASEAN.
Sigit menambahkan, persentase pegawai WFH dan kehadiran di kantor juga akan kembali mereka sesuaikan selama berlangsungnya KTT ASEAN. Rinciannya pegawai WFH 75 persen dan bekerja dari kantor 25 persen. Penyesuaian ini berlaku pada kantor-kantor pemerintahan yang dekat dari lokasi KTT ASEAN, seperti Kantor Dinas Pariwisata di Kuningan, Jakarta Selatan.
Sigit memaparkan, sistem PJJ di sekolah yang berada di sekitar lokasi KTT ASEAN hanya berlaku pada saat event tersebut berlangsung. Sistem PJJ memberlakukan presentase kehadiran siswa 50 persen. Namun, untuk guru dan tenaga pendidik di sekolah tersebut, tetap hadir dan beraktivitas 100 persen.
“Untuk PJJ, hanya saat KTT ASEAN berlangsung. Sekolah yang menerapkan PJJ juga hanya yang berlokasi di sekitar venue KTT ASEAN, seperti di daerah Thamrin, Sudirman, Tanah Abang, Kuningan, dan Menteng,†tuturnya.
Namun, untuk sekolah yang jauh dari venue KTT ASEAN, seperti di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Timur, tetap beraktivitas normal dengan masuk 100 persen.
Setelah KTT ASEAN usai, sekolah di sekitar venue KTT ASEAN tersebut dapat melaksanakan pembelajaran seperti biasa atau 100 persen kehadiran siswa.