Apakah Benar Tidak Salat Jumat Tiga Kali Kafir? Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab

Salat Jumat merupakan kewajiban yang diberikan kepada umat muslim laki-laki. Salat Jumat didirikan secara berjamaah di masjid atau tempat-tempat tertentu yang dipilih.

Bayak sekali pertanyaan terkait apakah tidak salat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut itu masuk ke dalam golongan kafir?

Masjid. (Foto: Pixabay @edwinp99)

Ulama tanah air Profesor Quraish Shihab menjelaskan, ada dua riwayat terkait keterangan tidak salat jumat tiga kali berturut-turut masuk dalam golongan kafir.

Baca Juga: Salat Jumat Pasca Idulfitri, Lautan Jemaah Padati Hagia Sophia

"Benar ada hadis yang menyatakan siapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut, tapi ada kata-kata 'dengan sengaja', maka ia telah kafir," kata Prof Quraish seperti dikutip dalam YouTube Najwa Shihab.

Riwayat yang kedua, siapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut, maka hatinya ditutup oleh Tuhan.

"Sebenarnya hadis ini mempunyai makna yang tidak seperti dipahami sementara orang. Hatinya tertutup itu masih bisa dibuka kalau yang bersangkutan bertobat," katanya.

Baca Juga: Hari Istimewa dalam Islam: Berikut 6 Amalan Sunah pada Jumat

Ilustrasi. (Instagram @igorovsyannykov)

Sementara kata "kafir" itu dipahami oleh ulama kalau yang bersangkutan mengingkari kewajiban salat Jumat. Dia meninggalkan salat Jumat dengan sengaja tanpa ada alasan yang membenarkannya.

Di antara contoh dibolehkannya tidak solat Jumat. Seperti ketika seseorang meninggalkan seorang anak sendiri di rumah, takut anak itu terlantar atau sasaran kejahatan, dibolehkan tidak salat Jumat. Atau terjadi hujan lebat sehingga orang kesulitan untuk pergi ke masjid.

"Jadi tidak benar kalau lantas orang berkata, kalau tidak salat Jumat tiga kali berturut-turut itu menjadi kafir atau tertutup hatinya. Sama sekali tidak benar, kecuali dia dengan sengaja dan tanpa alasan yang dibenarkan agama," kata Prof Quraish.