Peneliti BRIN Analisis Orbit Asteroid 2020 CD3, Objek yang Pernah Jadi Satelit Sementara Bum
Peneliti Pusat Riset Komputasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ibnu Nurul Huda menyampaikan kajian dan analisis mengenai evolusi orbit asteroid 2020 CD3, sebuah objek kecil yang pernah menjadi satelit sementara Bumi.
“Riset dikembangkan terkait terdapat beberapa asteroid yang masuk ke dalam daerah Hill Bumi dan menjadi satelit sementara Bumi (mini-moon),” ungkap Ibnu saat sesi diskusi dalam Kolokium Komputasi dengan tema “Aplikasi Model Numerik dan Analitik Pada Telaah Evolusi Orbit Asteroid”, dikutip dari laman BRIN, Rabu (3/12/2025).
Menurut Ibnu, diperlukan studi untuk menelaah dinamika asteroid-asteroid tersebut secara mendalam. Fenomena satelit sementara seperti asteroid 2020 CD3 memberi gambaran menarik tentang interaksi kompleks antara benda kecil dan sistem Bumi Matahari.
Baca Juga: Regulasi Wajibkan Gedung Bertingkat Pasang <i>Water Mist</i> Digodok
Lebih jauh, Ibnu menjelaskan bahwa penelitian orbit asteroid berperan penting dalam pemantauan objek dekat Bumi, mitigasi potensi ancaman, serta pemahaman dinamika tata surya. Ia menggunakan pendekatan matematis Circular Restricted Three-Body Problem (CRTBP) untuk menganalisis interaksi antara Matahari, Bumi, dan asteroid sebagai benda bermassa sangat kecil. Konsep seperti Jacobi Konstan dan Zero Velocity Curve (ZVC) turut digunakan untuk memetakan batas-batas gerak asteroid.
“Metode yang kami lakukan dalam riset ini adalah Metode Komputasi Analitik. Masuknya 2020 CD3 ke dalam radius Hill Bumi dan keluarnya kembali dapat dipahami melalui jalur manifold yang stabil dan tidak stabil. Pendekatan ini memberikan gambaran matematis yang melengkapi simulasi numerik,” paparnya.
Ibnu juga menjelaskan proses simulasi orbit yang memadukan data observasi, pemodelan komputasi, dan analisis matematis. Data tersebut diekstraksi dan ditabulasi untuk memastikan konsistensi perilaku orbit asteroid.
Baca Juga: Rawan Gempa, BRIN Petakan Sesar dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi
“Tujuan dari riset ini adalah untuk menelaah evolusi orbit dari satelit sementara Bumi, terutama asteroid 2020CD3. Harapannya semoga riset ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan terkait dinamika asteroid dan mekanika benda langit,” pungkasnya.
Ilustrasi [Foto: daniel Cid, pexels.com]Dalam acara tersebut, bukan hanya Ibnu yang menjadi narasumber tapi yang lainnya. Di antaranya, Budi Dermawan, Prodi Astronomi, FMIPA Institut Teknologi Bandung memaparkan mengenai “Analisis Numerik Evolusi Orbit Asteroid Ko-orbital Bumi 2023 FW13 dan 2025 PN7”.
Budi menjelaskan bahwa keberadaan objek orbital memberikan ruang bagi ilmuwan untuk memahami distribusi massa, interaksi gravitasi, serta evolusi jangka panjang sistem keplanetan. Ia juga menjelaskan aspek teknis pemantauan orbit yang melibatkan integrasi citra, observasi teleskopik, serta pemodelan komputasi.
“Data mentah berupa rangkaian citra dan catatan waktu kami ekstraksi menjadi informasi posisi, jalur orbit, serta periode pergerakan. Hasilnya kemudian ditabulasi untuk kepentingan analisis lanjutan,” ungkap Budi.