Areal Tanaman Tembakau di Blora Meningkat, Pendapatan Bersih Petani Rp40 Juta per Hektar
Jawa Tengah

Budidaya tanaman tembakau di wilayah Kabupaten Blora berkembang pesat. Saat ini arealnya sudah mencapai 2.775 hektar dengan produktivitas 1-2 ton per hektar. Rencananya pada 2025 mendatang, areal tanam tembakau akan diperluas menjadi 3.300 hektar. Dengan demikian hasil yang didapat pun akan lebih banyak lagi.
Hal menggembirakan ini disampaikan Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman. “Pada masa tanam 2024 luas areal tanaman tembakau sudah mencapai 2.775 Ha,” jelasnya, dilansir Media Center Kabupaten Blora.
Adapun varietas yang dikembangkan adalah Kasturi, Gilang Mancung dan Gilang Banteng. Menurut Ngaliman, produktivitas tembakau 1-2 ton/ha.
Baca Juga: Sambut Pemudik, Rest Area 444B Milik Pemprov Jateng Bisa Tampung 500 Mobil
Dikatakannya, pola pengembangan budidaya tanaman tembakau sebagian besar dilakukan melalui pola kemitraan dengan PT Sadana Arif Nusa. Model kemitraan yang terbangun semua kebutuhan saprodi disediakan oleh PT Sadana dan pengembalian kredit dibayar ketika panen (Yarnen).
Untuk mendukung keberhasilan para petani dalam berusaha tani tembakau, jelas Ngaliman, pihak mitra kerja menyiapkan atau menyediakan petugas pendamping yang berperan dalam memberi bimbingan teknis sehingga mampu mewujudkan keberhasilan dalam pemeliharan dan pengolahan tembakau sesuai dengan standar kualitas yang sudah ditentukan.
Pendapatan Bersih Petani Rp25-40 Juta per Ha
Baca Juga: Putri Candrawathi Menangis Usai Ceritakan Peristiwa di Magelang
Disamping itu pihak mitra kerja juga sudah memberi jaminan harga saat panen tiba. “Harga tembakau saat panen mencapai kurang lebih Rp40.000 per kg. Pendapatan bersih yang diterima petani berkisar antara Rp25 juta sampai Rp40 juta per ha,” terangnya.
Meski demikian berdasarkan kenyataan di lapangan masih ada sebagian petani tembakau yang berusaha tani secara mandiri. Semua kebutuhan dipenuhi sendiri dan penjualan hasil dilakukan secara bebas bisa dijual ke pedagang lokal atau ke lain pihak yang harganya lebih menguntungkan.
Bantuan Alat Pertanian
Dalam rangka memotivasi para petani tembakau untuk bersemangat pengembangan areal tembakau dan memantapkan kreget para petani tembakau di Kabupaten Blora, beberapa waktu lalu, Bupati Blora Arief Rohman, memerintahkan Kepala DP4 agar mengupayakan untuk memperoleh dukungan dan bantuan berbagai alat pertanian kepada para petani tembakau dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng.
Berkat komunikasi yang intensif dan kinerja yang diwujudkan oleh DP4 dalam perluasan tembakau di Kabupaten Blora telah dibagikan bantuan kepada 24 kelompok tani tembakau.
Bantuan itu berupa alat alat pertanian yakni kultivator 5 buah, hand traktor 10 buah, power sprayer 5 buah dan alat penyiang gulma 4 buah. Bantuan alat alat pertanian tersebut berasal dari bantuan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng.
Pembagian alat-alat pertanian berlangsung di halaman DP4 Blora. “Tolong bantuan yang diterima agar dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan sebaik-baiknya serta jadikan sebagai spirit dalam menumbuhkan kerukunan, kinerja dan kegotong royongan para petani tembakau,” pesan Ngaliman.
Hal itu dikarenakan pada 2025 mendatang di Kabupaten Blora target pengembangan perluasan areal tanam tembakau meningkat menjadi 3.300 ha.***