AS Bantah Terlibat, tapi Ancaman Donald Trump pada Iran Bikin Dunia Tegang

Eskalasi konflik Iran dan Israel semakin memanas setelah kedua negara saling serang dengan rudal dan pesawat tanpa awak. Kedua negara juga bersiaga dengan serangan lebih besar ke masing-masing wilayah musuh.

Israel dan Iran melancarkan serangan baru satu sama lain pada Minggu malam, menewaskan banyak orang. Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan, konflik tersebut dapat diakhiri dengan mudah sambil memperingatkan Teheran agar tidak menyerang target AS mana pun.

Semua tahun bahwa AS merupakan sekutu terdekat Israel. Konflik Iran-Israel bisa menjadi lebih besar dengan campur tangan negeri adidaya tersebut.

Baca Juga: Tragis di Gaza: Influencer Cilik Tewas Dibunuh Israel

Kerusakan di Israel dan Iran

Iran vs Israel. (Wikipedia)Dikutip Reuters, tim penyelamat Israel menyisir reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur dalam serangan, menggunakan senter dan anjing pelacak untuk mencari korban selamat setelah sedikitnya 10 orang, termasuk anak-anak, tewas.

Iran mengatakan, sedikitnya 138 orang tewas dalam serangan Israel sejak Jumat, termasuk 60 orang pada Sabtu, setengahnya anak-anak, ketika sebuah rudal menjatuhkan blok apartemen 14 lantai di Teheran.

Baca Juga: Bus Diduga Dipakai Jamaah Haji Palestina Ditabrak Kendaraan Militer Israel

Militer Israel memperingatkan warga Iran yang tinggal di dekat fasilitas senjata untuk mengungsi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Trump mengatakan serangan Israel akan meningkat, bukan mereda.

Seorang pejabat mengatakan Israel masih memiliki daftar panjang target di Iran dan menolak mengatakan berapa lama serangan akan berlanjut. Mereka yang diserang pada Sabtu malam termasuk dua lokasi bahan bakar "guna ganda" yang mendukung operasi militer dan nuklir.

AS Bantah Dukungan terhadap Israel

Presiden AS Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)Trump memuji serangan Israel sambil membantah tuduhan Iran bahwa AS telah mengambil bagian di dalamnya. Ia memperingatkan Teheran agar tidak memperluas pembalasannya dengan menyertakan fasilitas atau kepentingan AS.

"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," katanya dalam sebuah pesan di Truth Social.

"Namun, kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini."

Amerika Serikat telah bernegosiasi dengan Iran untuk mencoba mengamankan komitmen untuk membatasi program nuklirnya secara ketat, yang menurut Iran murni untuk tujuan sipil tetapi dilihat Israel sebagai ancaman eksistensial karena potensi persenjataannya.