ASTRA Bridge, Juru Selamat Menghadapi Konstruksi Jalanan

Teknologi

Senin, 13 Mei 2024 | 00:00 WIB
ASTRA Bridge, Juru Selamat Menghadapi Konstruksi Jalanan

FTNews - Sebagai penduduk kota metropolitan, kemacetan adalah salah satu permasalahan yang harus dihadapi. Sumber kemacetan ini berasal dari banyak hal, seperti jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas, lalu lintas yang tidak teratur, dan konstruksi jalanan. 

rb-1

Namun, di negara Swiss, terdapat sebuah solusi dalam mengatasi kemacetan akibat konstruksi jalanan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mereka menciptakan ASTRA Bridge, yaitu sebuah overpass atau jembatan layang yang portabel.

Inovasi dari Pemerintahan Swiss ini menjadi solusi yang sangat efektif dalam mengatur arus kendaraan. Tidak hanya itu, menggunakan ASTRA Bridge juga dapat meningkatkan keamanan bagi para pekerja konstruksi jalanan.

Baca Juga: Sebanyak 1.197 Personel Amankan Unjuk Rasa di Kantor Bawaslu-KPU Hari ini

rb-3

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial X, menunjukan beberapa kendaraan naik ke atas jembatan portabel tersebut. Di bawah jembatan tersebut, para pekerja konstruksi jalanan melakukan pekerjaannya, aman dari lalu lalangnya lalu lintas. Sehingga, risiko terjadinya kecelakaan antara kendaraan dan para pekerja konstruksi berkurang.

[embed]https://twitter.com/ThebestFigen/status/1789675290542666202[/embed]

Aplikasi Astra Bridge

Baca Juga: Waduh, Email Spam Paling Banyak Beredar di Asia Pasifik

Melansir Swiss Times, media pemberitaan asal Swiss, mengatakan bahwa jembatan ini baru digunakan kedua kalinya pada 18 April 2024. Sebelumnya, penggunaan jembatan ini berada di atas jalan tol A1, antara kotamadya antara Recherswil dan Luterbach.

Pada percobaan pertamanya pada tahun 2022 silam, jembatan ini tidak terlalu efektif karena adanya kemacetan. Hal ini merupakan akibat dari jembatannya yang terlalu curam.

Untuk percobaan yang kedua kalinya, mereka memodifikasi jembatannya sehingga lebih panjang sehingga dapat menjadi lebih landai. Panjang dari jembatan ini mencapai 280 meter.

Pemerintah Swiss membatasi kecepatan kendaraan saat melaju di ASTRA Bridge 2.0 hingga 60 kilometer (km) per jam. Mereka juga merasa bahwa jembatan portabel tersebut tidak mengkhawatirkan dan tidak memerlukan pengaturan yang lebih ketat.

Mulai dari mobil biasa, hingga truk trailer dapat melewati jembatan tersebut dengan aman. Hal tersebut berkat optimisasi bersama tim ahli eksternal.

Selain itu, Swiss Times juga mengabarkan bahwa proyek ini tidak memakan uang yang sedikit. Setidaknya, Pemerintah Swiss harus merogoh kocek hingga $28,67 juta atau sekitar Rp460,9 miliar. Menurut kalian, apakah proyek seperti ini dapat diterapkan di Indonesia?

Tag Teknologi Swiss Metropolitan ASTRA BRIDGE Jembatan Portabel Konstruksi Jalanan

Terkini