Kesehatan

AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin dari Seluruh Dunia, Tak Terkait TTS

09 Mei 2024 | 00:00 WIB
AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin dari Seluruh Dunia, Tak Terkait TTS

FTNews - Perusahaan farmasi asal Swedia, AstraZeneca tarik peredaran vaksin Covid-19 dari seluruh dunia. Alasannya, permintaan vaksin Covid-19 turun.

rb-1

Perusahaan menyebut penarikan produknya disebabkan surplus vaksin terbaru yang tersedia sejak pandemi. "Dengan beragamnya varian vaksin Covid-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia," kata perusahaan dikutip Reuters.

AstraZeneca tarik peredaran vaksin dengan merek Vaxzevria dan Covishield di Uni Eropa pada Selasa kemarin. Permohonan serupa juga diajukan di Inggris dan negara lain.

Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya

rb-3

“Kami akan bermitra dengan otoritas pengatur secara global untuk memulai penarikan izin edar Vaxzevria, di mana diperkirakan tidak ada permintaan komersial untuk vaksin tersebut di masa depan,” kata AstraZeneca.

Langkah penarikan ini disebabkan alasan komersial dan mereka bersikeras tidak berkaitan dengan kasus thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS). Pada April lalu, muncul laporan bahwa AstraZeneca untuk pertama kalinya mengakui dalam dokumen hukum di pengadilan Inggris bahwa produknya bisa memicu efek samping yang jarang terjadi.

AstraZeneca Tak Lagi Beredar di Indonesia

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Melalui situs resminya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan vaksin AstraZeneca tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi/imunisasi. “Dan berdasarkan hasil pengawasan dan penelusuran BPOM menunjukkan bahwa saat ini vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah tidak beredar di Indonesia,” kata BPOM.

Saat ini, BPOM, Kementerian Kesehatan, Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia.

“BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans,” imbuhnya.

Tag Kesehatan Vaksin Covid-19 AstraZeneca tarik peredaran vaksin