Banten

133 Pasien DBD Terdeteksi di Rejang Lebong Sepanjang 2025, Dinkes Bongkar Cara Mudah Mencegah Penularan Fatal

15 November 2025 | 09:22 WIB
133 Pasien DBD Terdeteksi di Rejang Lebong Sepanjang 2025, Dinkes Bongkar Cara Mudah Mencegah Penularan Fatal
Hampir Diseluruh Puskesmas Terdapat Kasus DBD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong merilis data terbaru mengenai perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut sepanjang Januari hingga akhir Oktober 2025.

rb-1

Berdasarkan laporan resmi yang dihimpun dari 21 Puskesmas, tercatat sebanyak 133 pasien terdeteksi mengidap DBD.

Jumlah ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi kabar positif bagi upaya pengendalian penyakit berbasis lingkungan ini.

Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya

rb-3

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita, SKM, menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan kasus kematian akibat DBD di Rejang Lebong.

Ia menegaskan, meskipun terjadi penurunan kasus, masyarakat tetap harus waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada penyakit tersebut.

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

“Kasus DBD di Rejang Lebong mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan tidak ada laporan pasien meninggal dunia. Namun, kewaspadaan masyarakat harus tetap tinggi karena penyakit ini bisa memburuk dengan cepat,” ujar Titin, Rabu (13/11).

Penyebaran Kasus di Tiap Puskesmas

Data Dinkes menunjukkan bahwa penyebaran kasus DBD tahun ini relatif merata di sejumlah wilayah. Berikut rincian jumlah kasus berdasarkan data dari masing-masing Puskesmas:

Puskesmas Curup: 11 kasus

Perumnas: 9 kasus

Curup Timur: 23 kasus

Kampung Delima: 1 kasus

Talang Rimbo Lama: 18 kasus

Watas Marga: 2 kasus

Simpang Nangka: 1 kasus

Sambirejo: 24 kasus

Sumber Urip: 5 kasus

Beringin Tiga: 0 kasus

Kepala Curup: 0 kasus

Padang Ulak Tanding: 24 kasus

Kota Padang: 0 kasus

Sindang Beliti Ilir: 2 kasus

Bangun Jaya: 4 kasus

Kampung Melayu: 1 kasus

Tunas Harapan: 6 kasus

Bermani Ulu: 0 kasus

Sindang Jati: 1 kasus

Tanjung Agung: 1 kasus

Sindang Dataran: 0 kasus

Dari data tersebut, Puskesmas Sambirejo dan Padang Ulak Tanding menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, masing-masing mencatat 24 pasien. Sementara itu, beberapa wilayah seperti Beringin Tiga, Kepala Curup, Kota Padang, Bermani Ulu, dan Sindang Dataran berhasil mempertahankan nol kasus sepanjang 2025.

Titin menambahkan, keberhasilan menekan kasus DBD di Rejang Lebong tidak lepas dari peran aktif masyarakat dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta kegiatan fogging di daerah rawan. Selain itu, edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digencarkan untuk memutus rantai penularan.

“Kami mengimbau agar warga segera membawa pasien ke Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kondisi parah,” tegasnya.

Kasus Dbd Rejang LebongKasus Dbd Rejang Lebong

Penting! Kenali Gejala dan Lakukan 3M Plus

Dinas Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala awal DBD, agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Adapun ciri-ciri penyakit DBD di antaranya:

Demam tinggi mendadak (biasanya mencapai 39–40°C) yang berlangsung 2–7 hari.

Nyeri hebat pada otot, sendi, atau tulang, sering disebut “breakbone fever”.

Sakit kepala parah, terutama di bagian belakang mata.

Muncul bintik-bintik merah (ruam) di kulit akibat pecahnya pembuluh darah kecil.

Mual, muntah, dan hilang nafsu makan.

Nyeri perut atau pendarahan ringan, seperti mimisan atau gusi berdarah.

Pada tahap lanjut, tanda bahaya seperti pendarahan serius, tekanan darah menurun, dan tubuh terasa lemas ekstrem dapat muncul—ini merupakan indikasi DBD berat yang membutuhkan perawatan intensif.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Rejang Lebong mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta menambahkan langkah “plus” seperti menggunakan losion antinyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, dan memastikan lingkungan tetap bersih.

Dengan kesadaran kolektif dan tindakan pencegahan berkelanjutan, diharapkan angka DBD di Kabupaten Rejang Lebong terus menurun dan wilayah ini dapat terbebas dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Tag Kesehatan Dinkes DBD RejangLebong 3MPlus BeritaRejangLebong