Badai Tropis Trami di Filipina Tewaskan 40 Orang
Metropolitan

Filipina dilanda badai tropis Trami yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah dan menewaskan sedikitnya 40 orang. Para petugas penyelamat masih berjuang untuk menjangkau para penduduk yang terjebak di atap-atap rumah saat banjir belum juga surut.
Puluhan ribu orang hingga saat ini masih mengungsi dari rumah masing-masing setelah menyelamatkan diri dari banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang menjadi bagian dari badai tropis Trami.
Otoritas setempat mengatakan hujan lebat yang terjadi ibarat curah hujan selama dua bulan yang jatuh dalam waktu hanya dua hari terjadi di beberapa wilayah di Filipina.
Baca Juga: WNI Terlibat Kepemilikan Senjata Api Ilegal di Filipina, Polri Kirim Tim Gabungan
Dilansir dari AFP, Jumat (25/10), wilayah Bicol menjadi area yang dilanda banjir paling parah. Bicol sendiri merupakan wilayah administratif yang terdiri atas enam provinsi yang sebagian besar terletak di bagian selatan Pulau Luzon dan beberapa pulau lain di sekitarnya. Pulau Luzon adalah pulau terbesar dan terpadat di Filipina.
“Banyak orang masih terjebak di atap-atap rumah mereka dan meminta bantuan. Kami berharap banjir akan surut hari ini. Karena hujan sudah berhenti,” ucap Andre Dizon, Direktur Kepolisian Wilayah Bicol kepada AFP.
Andre Dizon menuturkan, tantangan terbesar dari bencana ini adalah kurangnya perahu karet sebagai salah satu alat penyelamatan.
Baca Juga: AFF U-19, Indonesia Cukur Filipina 5-1
Saat badai tropis Trami bergerak meninggalkan Filipina menuju ke arah barat dan melintasi Laut China Selatan pada Jumat (25/10) dini hari tadi, korban yang tewas karena badai itu terus bertambah.
Di Provinsi Batangas, sebelah selatan Manila, Sersan Staf Nelson Cabuso dari kepolisian setempat mengatakan bahwa ada enam jenazah yang tidak dikenal telah ditemukan di area desa Sampaloc.
“Area tersebut diterjang banjir bandang kemarin. Orang-orang kami masih berada di lokasi untuk memeriksa apakah ada korban jiwa lainnya,” tutur Sersan Staf Nelson Cabuso.
Menurut laporan media lokal, banyak area di provinsi itu yang masih tidak bisa diakses oleh tim petugas penyelamatan.
Dalam momen terpisah, Kopral Alvin de Leon menyebutkan sedikitnya ada lima orang yang tewas karena banjir bandang di Desa pesisir Subic Ilaya.
Data resmi dari otoritas Filipina menyebut sebanyak 193 ribu orang dievakuasi karena banjir membuat ruas jalan setempat menjadi sungai dan merendam beberapa kota dengan sedimen vulkanik mirip lumpur yang dibawa oleh badai tropis Trami.

Sebelumnya, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr sudah mengingatkan seluruh warga di negaranya untuk bersiap menghadapi badai tropis Trami. Dalam pernyataannya, Presiden Marcos Jr memprediksi badai tropis tersebut akan menerjang Provinsi Isabela pada Kamis pagi waktu setempat.
“Saya khawatir yang terburuk belum terjadi. Mari kita semua bersiap. Volume airnya belum pernah terjadi sebelumnya. Kita harus memantaunya dengan seksama,” tutur Ferdinand Marcos Jr dilansir Reuters.
Dampak dari badai ini, Presiden Marcos Jr memerintahkan sekolah, pusat bisnis, bank sampai bandara untuk berhenti beroperasi sementara. Pasalnya, ia khawatir akan semakin banyak jatuh korban.