Bandara Besar Eropa Lumpuh Akibat Serangan Siber, Ini Dampaknya

Metropolitan

Minggu, 21 September 2025 | 16:16 WIB
Bandara Besar Eropa Lumpuh Akibat Serangan Siber, Ini Dampaknya
Ilustrasi bandara di Eropa. [Pexels]

Serangan siber terbaru yang terjadi pada Jumat malam, 19 September 2025, menargetkan penyedia layanan sistem check-in dan boarding di beberapa bandara besar Eropa.

rb-1

Adapun sejumlah bandara yang terkena serangan siber adalah Bandara Heathrow London (Inggris), Bandara Brussels (Belgia), dan Bandara Brandenburg Berlin (Jerman).

Serangan ini menyebabkan gangguan serius pada sistem elektronik check-in dan drop bagasi, memaksa staf bandara melakukan proses check-in dan boarding secara manual.

Baca Juga: Kematian Mantan Pekerja Jadi Pemantik Borok Boeing

rb-3

Akibatnya, banyak penerbangan mengalami penundaan dan pembatalan, dengan setidaknya 29 penerbangan dibatalkan di Heathrow, Berlin, dan Brussels hingga Sabtu, 20 September 2025.

Penumpang pesawat berada di dalam pesawat. [Pexels]Penumpang pesawat berada di dalam pesawat. [Pexels]

Bandara Brussels bahkan meminta maskapai membatalkan separuh jadwal keberangkatan untuk menghindari antrean panjang dan pembatalan terlambat.

Baca Juga: Gunakan Paspor Palsu, WN Sri Lanka Ditangkap Pihak Imigrasi Bandara Soetta

"Sebagai akibat dari serangan siber terhadap penyedia layanan eksternal sistem check-in dan boarding, operasi check-in di beberapa bandara Eropa, termasuk Bandara Brussel, sangat terganggu," kata pihak bandara dalam sebuah pengumuman yang diposting di akun X.

Serangan ini terjadi pada perangkat lunak MUSE milik Collins Aerospace, sebuah perusahaan kedirgantaraan AS yang menyediakan sistem penerbangan dan layanan bandara secara global.

Pihak Collins Aerospace dan perusahaan induknya, RTX, menyatakan sedang berupaya memulihkan fungsionalitas sistem secepat mungkin.

Dampak serangan terbatas pada sistem check-in elektronik dan drop bagasi, sehingga penerbangan masih bisa dilakukan dengan prosedur manual, meski tetap menyebabkan gangguan besar bagi ribuan penumpang.

Selain bandara yang disebutkan di atas, bandara di Dublin dan Cork juga mengalami gangguan akibat serangan ini.

"Beberapa gangguan pada penerbangan mungkin terjadi seiring berjalannya waktu dan penumpang disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan mereka secara langsung untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai penerbangan mereka," kata bandara Dublin dalam sebuah pernyataan di X.

Saat ini Komisi Eropa masih melakukan penyelidikan terkait pemicu serangan siber tersebut.

Dampak Serangan Siber

Ilustrasi bandara di Eropa. [Pexels]Ilustrasi bandara di Eropa. [Pexels]

Dampak jangka panjang serangan siber terhadap industri aviasi Eropa meliputi beberapa aspek penting:

1. Gangguan Operasional Berkelanjutan

Serangan siber yang menargetkan sistem-sistem penting seperti check-in elektronik, boarding, sistem navigasi, dan kendali penerbangan dapat menyebabkan gangguan operasional yang signifikan dan berulang.

Hal ini berpotensi menimbulkan penundaan besar, pembatalan penerbangan, dan antrian panjang yang mengreduksi kepercayaan penumpang serta menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi maskapai dan bandara.

2. Ancaman terhadap Keselamatan Penerbangan

Dalam skenario terburuk, serangan siber dapat membahayakan sistem avionik pesawat, yang berdampak langsung pada keselamatan penerbangan. Risiko ini membuat industri penerbangan harus meningkatkan pengamanan khusus pada sistem pesawat dan infrastruktur pendukung agar terhindar dari potensi kecelakaan akibat gangguan siber.

3. Kerugian Finansial dan Reputasi

Serangan siber menyebabkan kerugian finansial langsung dari penundaan dan pembatalan penerbangan, serta biaya untuk pemulihan sistem dan peningkatan keamanan. Selain itu, industri menghadapi risiko reputasi yang menurun di mata publik dan pelanggan, yang dapat berdampak pada pilihan konsumen dan pendapatan jangka panjang.

4. Meningkatkan Investasi dan Kebijakan Keamanan Siber

Industri aviasi Eropa harus meningkatkan investasi dalam teknologi keamanan siber canggih dan membentuk kebijakan serta prosedur tanggap darurat yang lebih ketat untuk memitigasi risiko serangan siber. Kolaborasi lintas negara dan lembaga pengatur juga menjadi penting untuk proteksi yang lebih efektif terhadap ancaman siber di sektor ini.

5. Evolusi Bandara dan Pesawat Pintar

Teknologi bandara pintar dan pesawat yang semakin terhubung secara digital menghadirkan tantangan keamanan baru namun juga peluang untuk mengembangkan sistem keamanan siber yang adaptif dan proaktif dalam menghadapi serangan masa depan.

Secara keseluruhan, serangan siber menuntut industri aviasi Eropa untuk memperkuat ketahanan siber guna menjaga kelancaran operasional, keselamatan penerbangan, serta kepercayaan publik dalam jangka panjang.

Tag Eropa Pesawat Bandara Serangan siber

Terkini